“Saya berjalan sendirian di depan para tamu menuju ke altar pernikahan. Hanya Tuhan yang tahu apa yang saya rasakan saat itu."
(BACA : Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Susu? Ini Penjelasan dari Nutrisionis)
“Tentu saja saya merasa malu. Siapa yang tidak, jika suami mereka tidak ada di sisi mereka pada hari resepsi pernikahan. Tapi saya tahu bahwa sebagai menantu pertama keluarga, saya harus berani dan berhasil sampai akhir upacara,” katanya.
Untungnya, pembawa acara pernikahan dengan cepat mengumumkan bahwa mempelai pria tidak bisa hadir karena menjalani pelatihan pemadam kebakaran.
Para hadirin menarik napas lega, takut-takut terjadi hal buruk pada mempelai pria.
Pihak keluarga tidak pernah menyalahkan Dinas Pemadam Kebakaran Terengganu karena membuat Badriyah harus menjalani resepsi pernikahan sendirian.
"Badai Pasti Berlalu. Saya dan keluarga saya bersyukur bahwa dia diberkati dengan kesempatan untuk menjadi seorang pemadam kebakaran."
“Saya melihat ini semua sebagai persiapan untuk masa depan, karena mungkin ada banyak tantangan lagi saat membangun rumah tangga."
“Tapi apa pun itu, pengalaman (dari resepsi pernikahan ini) adalah sesuatu yang mungkin tidak akan saya lupakan.” pungkasnya.(*)