Lubang atmosfer koronal seluas 200.000 km ini mengeluarkan angin plasma berkecepatan tinggi keluar tata surya sejak 13 Maret lalu.
(BACA : Kisah Menyentuh Felix, Pria Belanda yang Datang ke Bandung untuk Mencari Ibu dan Kakak Tirinya)
Kecepatan angin plasma ini begitu tinggi hingga 600 km per detik dan menyapu atmosfer bumi.
Ilmuwan menyebut ini sebagai 'badai matahari.'
Badai matahari sementara ini mempengaruhi magnetosfer bumi yang bisa memaparkannya ke bawah alias ke manusia dan makhluk hidup lainnya.
Efek badai ini sangat kuat dirasakan antara tanggal 21 sampai 26 Maret mendatang dan memiliki dampak pada kesehatan tubuh manusia secara emosi maupun mental.
Bahkan saat ada seseorang yang kesehatannya sedang terganggu dan terpapar sinar Kosmik, ia bisa kehilangan ingatan sementara.
Untuk gejala fisik, efek dari paparan ini meliputi sakit kepala, sakit perut dan tiba-tiba nafsu makan meningkat secara signifikan.
(BACA : Gara-gara Masalah PR, Seorang Gadis Remaja Menikam Ayahnya Hingga Tewas)
Ada juga dampak pada kondisi emosi kita seperti kegelisahan, frustrasi, kemarahan, khawatir akan sesuatu yang terlihat sepele.
Terlebih paparan ini juga menganggu jaringan komunikasi nirkabel yang ada di bumi.
Namun paparan sinar Kosmik ini juga bisa membawa efek postif.
Yakni dapat meningkatkan kesadaran, intuisi serta wawasan dalam pikiran seseorang.
Jadi mau mempercayai sesuatu secara ilmiah atau ramalan bintang horoskop anda?(*)