"Seperti anak-anak yang mengidap sindrom itu, Alex pada umumnya terlihat penuh perhatian, kasih dan bahagia."
"Ia selalu berpikiran baik dan positif terhadap diri seseorang, dia juga sangat berempati. Saat anak lain menangis, ia akan mendatanginya dan menghiburnya."
"Dia sangat ramah kepada siapa pun, dan itulah sebenernya letak masalahnya. Ia bisa dengan mudah dimanfaatkan orang jahat atau yang berniat buruk kepadanya," ujar Don.
Sindrom Williams yang diidap alex merupakan kelainan genetik langka yang menimpa satu dari 18.000 orang Inggris, yang terjadi secara acak.
Menurut Williams Syndrome Foundation, kelainan langka ini belum ditemukan obatnya dan tidak diketahui cara untuk menyembuhkan atau mencegahnya.
Tanda-tanda yang paling sering terlihat dan mudah untuk diidentifikasi ialah munculnya pola starburst pada mata dan karakteristik wajah tertentu.
Penyebab dari munculnya sindrom Williams ini karena penghapusan atau hilangnya bagian kromosom 7 yang termasuk gen elastin.
Sementara itu, keterampilan verbal Alex jauh lebih baik daripada teman-temannya, tetapi hal tersebut tetap tidak bisa menutupi kondisinya.
Orang tua Alex belum pernah mendengar sindrom Williams sampai saat sang putera didiagnosis mengidapnya saat berusia satu tahun.
Mereka awalnya tidak tahu jika pola starburst dimatanya merupakan salah satu tanda dari sindrom Williams.
"Matanya memiliki pola starburst di sekitar irisnya, semua orang berkata Alex memiliki mata yang indah, namun ternyata itu adalah salah satu ciri dari sindrom Williams," ujar Don.
Selain itu meski tubuh fisiknya sehat, Alex lebih rentan terhadap masalah kesehatan daripada kebanyakan anak-anak lainnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Idap Kelainan Genetik Langka, Bocah 4 Tahun ini Tak Bisa Berhenti Berbicara Kepada Siapa pun yang Ditemuinya