Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Bencana banjir di awal tahun 2020 hingga kini masih menyisakan cerita.
Salah satunya dari anggota TNI yang berada di kawasan Jakarta, Tanggerang, Bekasi.
Cerita ini berawal dari video yang dibagikan oleh Pusat Penerangan TNI melalui akun Twitter @Puspen_TNI.
Dalam video yang dibagikan tersebut terlihat sejumlah pasukan loreng tengah disibukkan dengan proses evakuasi bayi.
Seorang bayi yang baru saja dilahirkan itu tampak diamankan oleh sejumlah TNI di tengah lokasi banjir.
"Korem 052/Wkr Evakuasi Bayi yang baru lahir dari kepungan banjir. #TNIPeduli #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat," tulisnya dalam twitt dikutip Grid.ID pada Jumat (3/1/2020).
Baca Juga: Rumahnya Diterjang Banjir, Rian D'Masiv Berencana Untuk Pindah Rumah Tahun Ini
Pada video tersebut sejumlah TNI terlihat bergantian menggendong bayi yang hanya dililit dengan selimut untuk dibawa ke mobil.
Mereka terlihat sangat berhati-hati menggendong bayi tersebut saat melewati banjir.
Sementara itu melansir dari Kompas, kamis (2/1/2020) pagi, kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel czi Zulhadrie membenarkan adanya kejadian tersebut.
Baca Juga: Eko Patrio Beri Bantuan kepada Korban Banjir Bidara Cina
Ia menjelaskan bahwa kejadian tersebut berlangsung di Rumah Sakit Qadr, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang Banten.
Evakuasi dilakukan oleh satuan Korem 052/Wkr terhadap pasien RS Qadr yang terendam banjir pada Rabu (1/1/2020).
Namun saat dikonfirmasi, Zulhadrie mengaku belum dapat memberikan keterangan mengenai identitas bayi maupun orang tua.
“Identitasnya kami belum dapat. Karena kami kemarin benar-benar ikhlas nolong yang lagi musibah untuk bayi baru lahir,” kata dia.
Sementara itu melalui keterangan tertulis, Danrem 052/Wkr Kolonel Inf Tri Budi Utomo mengatakan anggotanya telah mengevakuasi 54 pasien RS Qadr.
Di mana 28 pasien dari Rumah Sakit Qadr dirujuk ke RS Siloam serta RSUD Kabupaten Tangerang.
Sementara, 26 orang pasien lain kembali ke rumah masing-masing.
Tri menyampaikan bahwa banjir yang menggenangi RS Qadr saat itu mencapai 40-50 cm.
Ia menyebutkan banjir yang terjadi diakibatkan karena tingginya curah hujan dan air kiriman dari Bogor.
(*)