Sebab, buihnya memang hilang namun air tetap tercemar.
( BACA JUGA: Dibanjiri Pujian, Ini Gaya Kasual Nindy Ayunda Saat di Shanghai, Netizen : "Kali Ini Stylenya Juara!" )
Ia mengaku memiliki sejumlah solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Namun, dia masih enggan untuk menjelaskan.
"Karena kalau sekadar menggunakan alat kimia untuk menghilangkan buih, buihnya hilang enggak kelihatan di foto, tapi bukan berarti polusinya hilang," ujar Anies.
Selain karena limbah deterjen, busa tersebut muncul karena terjadi proses pengadukan air saat terjadi beda tinggi muka air di pintu KBT dengan muara laut.
( BACA JUGA: Deretan Artis Tanah Air yang Berhasil Move On dari Mantan Pacar, Nomor 3 Sering Jadi Bahan Perbincangan )
Dikutip dari Cleancult.com, salah satu bahan kimia paling berbahaya yang ditemukan dalam deterjen adalah 1,4-Dioxane.
Bahan kimia ini, juga biasa ditemukan dalam cat dan pernis.
Sekitar 1,4-Dioxane ditemukan dalam merek-merek deterjen ternama.
Sebanyak 1,4-Dioxane digunakan sebagai pelarut.
( BACA JUGA: Gading Marten Bangga Jadi Anak Roy Marten )
Menurut EPA, salah satu organisasi penelitian lingkungan dan kesehatan manusia terkemuka di dunia, 1,4-Dioxane menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
"Paparan jangka pendek tingkat tinggi 1,4-dioxane telah menyebabkan vertigo, mengantuk, sakit kepala, anoreksia dan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru pada manusia," ujar EPA.
Saat dilakukan uji klinis terhadap seekor tikus yang meminum air mengandung 1,4-Dioxane, tikus tersebut mengalami kerusakan pada hati dan ginjal. (*)