Find Us On Social Media :

Sokola Rimba, Sekolah untuk Anak-anak Suku Pedalaman Indonesia yang Terancam Tutup

By Nindya Galuh Aprillia, Sabtu, 24 Maret 2018 | 21:30 WIB

Sakola Rimba, sekolah non profit untuk anak-anak di pedalaman yang kini terancam tutup

Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Grid.ID - Pernah mendengar Sokola Rimba sebelumnya?

Sebagian besar mungkin akan menjawab belum.

Sokola Rimba merupakan sebuah lembaga pendidikan non formal yang didirikan oleh seorang wanita Indonesia, siapa dia?

Namanya Saur Marlina Manurung yang lebih dikenal dengan dengan nama Butet Manurung.

( BACA JUGA: Kejutan Ulang Tahun Romantis dari Raul Lemos untuk Krisdayanti, Manis Banget! )

Ia dipanggil Butet untuk menggambarkan jati dirinya sebagai gadis Batak.

Dilansir dari Wikipedia, Butet Manurung pertama kali mendirikan sekolah rintisan untuk masyarakat Orang Rimba (Suku Kubu) yang mendiami Taman Nasional Bukit Dua Belas.

Berbeda dari sekolah lainnya, Butet menggunakan metode pembelajaran yang bersifat setengah antropologis.

Proses pembelajaran membaca, menulis dan berhitung dilakukan sambil tinggal bersama masyarakat didiknya selama beberapa bulan.

( BACA JUGA: Deretan Artis Tanah Air yang Berhasil Move On dari Mantan Pacar, Nomor 3 Sering Jadi Bahan Perbincangan )

Sistem ini digunakan dengan mempertimbangkan pola kehidupan sehari-hari masyarakat pedalaman.

Setelah tersusun secara sistematis, barulah Butet mengembangkan lembaga pendidikan ini dengan sistem Sokola Rimba.

Istilah Sokola Rimba diambil dari salah satu dialek bahasa Melayu sebagai bahasa yang digunakan oleh orang-orang Rimba.

Dikutip dari laman sokola.org, tujuan utama dari Sokola Rimba adalah untuk mengintegrasikan pendidikan ke dalam struktur komunitas tertentu.

( BACA JUGA: Diduga Lakukan Tindakan Asusila, Sepasang Kekasih Dipaksa Warga untuk Peragakan Ulang Kejadian )

Sistem pendidikan ini disesuaikan dengan kebiasaan dan kehidupan orang-orang suku pedalaman sehari-hari.

Misi yang ingin dicapai organisasi non profit ini adalah untuk mempersiapkan masyarakat yang terpinggirkan menghadapi tantangan dunia modern.

Sampai saat ini, Sokola Rimba telah mencapai belasan komunitas di seluruh wilayah Indonesia.

Masing-masing komunitas itu telah memperkenalkan literasi ke lebih dari 10.000 individu.

( BACA JUGA: Terlihat Sangat Nyata, Gambar Ini Ternyata Bukan Tato! )

Baik itu anak-anak maupun orang dewasa.

Selain menjalankan program pendidikan, Sokola Rimba  juga bekerja sebagai konsultan eksternal untuk proyek organisasi nasional dan internasional.

Seperti World Vision, Plan International, Save the Children in Indonesia dan Yayasan Pendidikan Pribumi di Australia.

Sejak tahun 2003, Sokola Rimba telah memulai program di 9 provinsi berbeda di seluruh Indonesia.

( BACA JUGA: Han Hye Jin Puji Habis-habisan Changmin TVXQ di I Live Alone, Jun Hyun Moo Cemburu? )

Seperti di Asmat, Halmahera, Kajang, Flores, Makassar dan Jambi.

Lebih dari 50% penduduk di wilayah-wilayah itu masih mengalami buta huruf.

Letak wilayah yang terpencil, transportasi yang mahal, dan perbedaan budaya adalah beberapa faktor yang mendasari minimnya pendidikan di wilayah itu. 

Tentu keadaan ini sangat memprihatinkan.

( BACA JUGA: Intip Padu Padan Jaket Varsity ala Selena Gomez, Ify Alyssa, dan BCL, Mana yang Paling Modis? )

Apalagi ada sebagian anak Indonesia yang tidak dapat mengenyam pendidikan dengan baik.

Kenyataan ini seakan berkebalikan dengan pernyataan yang tertulis di dalam UUD 1945, bahwa pendidikan adalah hak segala bangsa.

Kisah Butet Manurung dengan anak-anak suku pedalaman Indonesia ini menginspirasi salah satu sutradara dan produser ternama di Indonesia. 

Riri Riza dan Mira Lesmana mengusung kisah Butet Manurung ini menjadi sebuah film dengan judul Sokola Rimba.

( BACA JUGA: Keinginan Mendiang Hiromitsu Harada yang Berhasil Diwujudkan Anaknya Sebelum Meninggal )

Duet antara Riri Riza dan Mira Lesmana memang terkenal selalu menciptakan film-film yang edukatif dan menginspirasi.

Film yang dibintangi oleh Prisia Nasution (Butet Manurung) ini dirilis pada 21 November 2013.

Namun sayangnya, saat ini Sokola Rimba sedang dalam keadaan kritis dan terancam tutup karena faktor keuangan.

Tahun ini merupakan tahun ke 19 Butet bertemu Orang Rimba di hutan bukit Duabelas.

( BACA JUGA: Secarik Surat dari Noah Sinclair untuk Bunga Citra Lestari, Netizen Terharu Dibuatnya! )

Sejak saat itu, ia merasa menjadi bagian dari keluarga Orang Rimba.

Dan di tahun ke 19 ini, Sokola Rimba mengalami kesulitan mendapatkan dana untuk melanjutkan program-programnya.

Tentu kondisi ini menjadi hal yang sangat disayangkan.

Melihat kondisi seperti ini, Butet Manurungpun menggelar sebuah kampanye #ayopatungan untuk keberlangsungan Sokola Rimba.

( BACA JUGA: Nggak Perlu Pakai Oven, yuk Bikin Tiramisu Tart, Krimnya Bikin Nagih! )

Melalui akun Instagram pribadinya, @butet_manurung, pada Rabu (21/03/2018), ia mengajak orang-orang untuk turut berpartisipasi dalam kampanye #ayopatungan ini.

Siapapun boleh mendonasinakan sejumlah uang melalui salah satu situs penggalangan dana di Indonesia.

Kampanye ini mendapatkan apresiasi yang positif dari salah satu artis Indonesia,  Prisia Nasution.

( BACA JUGA: Kenapa ya Pesawat Terbang Warnanya Putih? Inilah 5 Alasan Uniknya )

Prisia juga turut menyebarkan kampanye ini melalui instagram pribadinya @prisia pada Jumat (23/03/2018) kemarin.

Gimana, apa kalian juga tertarik memberikan apresiasi positif seperti Prisia? (*)