Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Aksi seorang ibu di Kabupaten Malang ini sudah tak masuk akal.
Mengaku mendengar bisikan gaib dan misterius dari guru spiritualnya, Artimunah (62) tega menyekap empat anak perempuannya.
Melansir dari Tribun Madura dan Suryamalang.com, Artimunah bahkan tega menyekap keempat anaknya yang sudah dewasa itu selama bertahun-tahun.
Parahnya, keempat putrinya sampai terisolasi dari dunia luar dan membuat kondisinya sangat memprihatinkan.
Kasus tersebut terbongkar karena salah satu putrinya yang berinisial Anis Mufidah (36) berhasil keluar rumah.
Ia kemudian ditemukan oleh salah satu warga dan melaporkannya ke pihak aparat desa.
"Anak terakhir sempat keluar rumah dan cerita ke tetangga,"
"Akhirnya tetangga melaporkan ke desa, lanjut lapor ke Polsek Pakis," ungkap AKP Ainun Djariyah Kasubag Huma Polres Malang.
Akibat aksi gila ibunya, keempat anaknya diduga sampai mengalami depresi.
Baca Juga: Mengaku Dengar Bisikan Gaib, Wanita Asal Bandung Ini Tega Bunuh Bayinya Sendiri
"Anak yang pertama dan ke empat bisa diajak komunikasi, berbeda dengan anak yang ketiga dan kedua yang sempat berontak,"
"Mereka tetap dievakuasi, ke RSJ Lawang. Diperkirakan penyekapan tersebut selama bertahun-tahun," beber Ainun.
Setelahnya pelaku langsung dinterogasi petugas dan mengaku nekat berbuat demikian karena mengikuti saran seorang guru spiritual.
Baca Juga: Sadis! Mengaku Dapat Bisikan Gaib, Pria Pontianak Tusuk 4 Kucing pada Bagian Mata
"Infonya ibunya didatangi seorang guru spiritual, anak-anaknya didoktrin untuk tidak keluar rumah, dan manut (nurut)," ujar Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah, Jumat (3/1/2019).
Artimunah sendiri tercatat sebagai warga Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Keempat anak kandung Artimunah diketahui bernama Asminiwati (45), Titin Yuliarsih (42), Virnawati (40) dan Anis Mufidah (36).
Semua anak perempuan Artimunah tersebut tidak bekerja dan selalu berada di dalam rumah.
Sementara Artimunah sendiri sehari-hari bekerja sebagai juru masak dan hidup hanya bersama keempat anaknya setelah suaminya meninggal.
Sementara itu, Kapolsek Pakis, Iptu Sutiyo mengatakan pihaknya masih menunggu pemeriksaan medis untuk mengetahui kondisi kejiwaan pelaku dan anak-anaknya.
"Kami belum bisa meminta keterangan dan pemeriksaan kepada orang tua (AR) karena masih pemeriksaan medis.
"Nanti tunggu lah setelah pemeriksaan medis kejiwaannya," ungkap Sutiyo.
(*)