Misalnya saja penyakit leptospirosis yang dapat disebabkan oleh kencing tikus yang terdapat pada air banjir.
“Kemarin (saat peninjauan korban banjir) kita lihat banyak bangkai tikus, waduh berarti air bersih yang harus segera disediakan karena sumur kan pada tenggelam,” kata Terawan, seperti yang dikutip dari Wartakota.
Lebih lanjut, air kencing tikus yang ada di air banjir bisa mengakibatkan beberapa gejala penyakit mulai dari gangguan pernapasan, masalah pencernaan, nyeri otot, iritasi, hingga sakit kepala.
Oleh karena itu, Menkes Terawan mengimbau bagi setiap warga agar selalu memproteksi diri dengan rajin mencuci tangan dengan air bersih dan memakai alas kaki.
“Kita ajarkan tentang cuci tangan pakai alas kaki, supaya kalau ada yang lecet tidak masuk dari situ (kencing tikusnya), karena dia bisa masuk dari pori-pori, mata konjungtiva (selaput lendir) dan sebagainya,” terang Terawan.
Selain akibat kencing tikus, Menkes Terawan juga mengingatkan tentang ancaman penyakit diare dan hipotermia yang juga sering melanda korban banjir.
“Hipotermia (kedinginan) sudah lewat,sekarang ancaman soal diare dan soal leptospirosis dan itu terus kita akan gaungkan."
"Cara-cara mencegah terjadinya penyakit yang ada di itu ya,” pungkas Menkes Terawan.
(*)