Find Us On Social Media :

TNI Terjunkan 600 Personel Hingga 5 Kapal Perang ke Laut Natuna, Jokowi: Tak Ada Kompromi soal Kedaulatan!

By Sosok.id, Minggu, 5 Januari 2020 | 18:30 WIB

Siap Pertempuran Laut, TNI Kirim 600 Prajurit Dan 5 Kapal Perang ke Perairan Natuna, 18 Kali Operasi Siaga Tiap Hari, Pangkogabwilhan: TNI Wajib Melakukan Penindakan...

Grid.ID - Buntut insiden masuknya kapal nelayan asal China ke Laut Natuna akhirnya membuat hubungan Indonesia dan China mengalami ketegangan.

Ketegangan antara dua negara ini berawal ketika ada kapal Coast Guard China milik Tiongkok yang berjaga di sekitar Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Tak hanya itu, masalah ini pun semakin pelik ketika sejumlah kapal asing penangkap ikan milik China diketahui memasuki Laut Natuna, Kepulauan Riau, pada 19 Desember 2019.

Melansir Kompas.com, Minggu (5/1/2020), kapal-kapal China yang masuk dinyatakan telah melanggar ZEE Indonesia dan melakukan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing.

Baca Juga: Simpan 'Harta Karun' yang Belum Dieksploitasi Sejak Ditemukan 50 Tahun Lalu, Rupanya Ini Alasan China Rajin Berkunjung ke Perairan Natuna

Dikutip dari BBC, Kementerian Luar Negeri China membantah bahwa kapal-kapalnya telah memasuki wilayah perairan Indonesia.

Dikatakannya kapal nelayan dari negara itu menangkap ikan di tempat yang sudah biasa dikunjungi nelayan-nelayannya.

Melalui Kemenlu, Pemerintah Indonesia kembali menegaskan penolakannya atas klaim historis China di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia yang terletak dekat perairan Kepulauan Natuna, Provinsi Riau.

Penolakan ini disampaikan usai Kemenlu China mengaku memiliki kedaulatan penuh atas wilayah perairan di dekat kepulaun Nansha atau Spratly yang berbatasan langsung dengan Laut Natuna.

natunaBaca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Apa Penyebab Wilayah Natuna Sering Diperebutkan Oleh Indonesia dan China, Rupanya China Sebut Natuna Termasuk Wilayah 'Teluk Persia Kedua'

HALAMAN SELANJUTNYA