Find Us On Social Media :

China Terang-terangan Masuk dan Kawal Kapal Pencurian Ikan Ilegal di Indonesia, Laut Natuna Ternyata Simpan Harta Karun Kekayaan yang Mengiurkan dan Membelalakan Mata Negara Asing yang Nekat Tembus Wilayah RI

By Siti Maesaroh, Minggu, 5 Januari 2020 | 18:48 WIB

Simpan harta karun menggiurkan, Natuna menarik perhatian China hingga kawal kapal nelayannya masuk wilayah Indonesia untuk menangkap ikan secara ilegal.

Melansir dari kkp.go.id, untuk per tahunnya potensi sumber daya ikan Natuna sebesar 504.212,85 ton atau sekitar 50 persen dari potensi WPP 711.

Baca Juga: Latihan Rutin TNI AU Amankan Wilayah Perbatasan di Kepulauan Natuna

Namun dari banyaknya sumber daya tersebut, hanya 80 persen saja jumlah tangkapan yang diperbolehkan, yakni sekitar 403.370 ton.

Tak hanya itu, beberapa jenis ikan di Kabupaten Natuna yang potensial untuk dikembangkan antara lain ikan dari jenis kerapu-kerapuan.

Seperti tongkol, teri, tenggiri, ekor kuning, selar, kembung, udang putih, udang windu, kepiting, rajungan, cumi-cumi dan sotong.

Baca Juga: Natuna, Benteng Terdepan Indonesia Bagian Utara Untuk Hadapi Juluran Lidah Naga Tiongkok Atas Klaim Laut China Selatan

Selain sumber daya ikannya, Laut Natuna juga menyimpan cadangan minyak dan gas (migas) yang besar.

Menurut penuturan mantan Deputi Badan pelaksana Kegiatan Huklu Minyak dan Gas, Haposan Napitupulu bagian Blok Natuna D-Alpha merupakan blok migas yang sangat besar.

Kegiatan eksplorasi pun terus dilakukan sejak akhir 1960-an tepatnya di lapangan gas Natuna D-Alpha dan lapangan gas Dara.