Find Us On Social Media :

Anak Dewi Yull, Panji Surya Ingin Ada Bioskop Khusus Tunarungu

By Atikah Ishmah W, Senin, 26 Maret 2018 | 04:03 WIB

Panji Surya saat ditemui Grid.ID di Epicentrum XXI, Jakarta Pusat, Minggu (25/3/2018).

Laporan Wartawan Grid.ID, Haviera Rahma Noordiany

Grid.ID - Walaupun film buatan dalam negeri saat ini sudah mulai bisa menunjukan kualitasnya, ternyata tidak semua orang bisa menikmati film-film lokal dengan maksimal.

Salah satunya ialah penyandang tunarungu, yang kerap kali kesulitan untuk mengerti isi dari film dalam negeri.

(BACA: Jenita Janet Nyanyikan Lagu Jaran Goyang, Penonton: Nggak Cocok)

Putra dari Dewi Yull, Panji Surya, merupakan satu dari sekian penyandang tunarungu di Indonesia.

Pemilik akun Instagram @suryasahetapy ini memang kerap mengampanyekan hak-hak penyandang tuli dalam unggahannya di Instagram.

Ketika ditemui Grid.ID, ia pun mengutarakan harapannya agar ke depan sineas film Indonesia bisa lebih memerhatikan kaum tunarungu.

(BACA: Abaikan Kebersihan Mulut, Pria Ini Alami Infeksi Mematikan di Telapak Tangan)

Di antaranya ialah dengan membuat satu studio khusus penyandang tunarungu yang filmnya memiliki teks Bahasa Indonesia.

“Saya berharap kalau bisa ke depannya di kota-kota besar ada satu studio khusus untuk tuli,” harap Panji Surya ketika ditemui Grid.ID di Epicentrum XXI, Jakarta Pusat, Minggu (25/3/2018).

“Jadi teman-teman tuli bisa kumpul di situ dan satu tempat,” lanjutnya.

(BACA: Vanesha Prescilla Terharu Bisa Nonton Bersama Komunitas Tunarungu)

Padahal, menurut pria berumur 24 tahun tersebut, teks Bahasa Indonesia dalam film lokal memiliki banyak sekali manfaat.

Salah satunya ialah dapat menjadi ajang promosi Bahasa Indonesia di kancah internasional.

“Sebetulnya keuntungan teks Indonesia nggak cuma untuk teman-teman tuli aja, tapi orang-orang yang belajar Bahasa Indonesia,” tambahnya.

(BACA: Keren! Berkat Ide Brilian Presiden Jokowi, Bekas Pabrik Gula Colomadu Diubah Jadi Concert Hall untuk Hitman David Foster and Friends )

“Jadi teks Indonesia sebenarnya juga mempromosikan Bahasa Indonesia di dunia internasional.”

Tentunya, hal tersebut pun menjadi penting karena dapat membuat Bahasa Indonesia jadi lebih dikenal oleh masyarakat dunia. (*)