Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kemarin mengatakan bahwa AS telah menargetkan 52 lokasi Iran.
Trump mengatakan mereka akan menyerang jika Iran menyerang warga AS atau aset AS sebagai respons atas serangan drone AS yang menewaskan komandan militer Qassim Soleimani di Irak.
Trump tidak menunjukkan tanda-tanda berusaha mengurangi ketegangan yang muncul akibat serangan pada hari Jumat (3/1/2020) yang dia perintahkan.
Trump justru menegaskan ancaman keras pada Iran lewat Twitter.
Trump menulis bahwa Iran berbicara dengan sangat lantang mengenai target membidik aset AS untuk merespons tewasnya Soleimani.
Trump mengatakan bahwa AS telah menargetkan 52 lokasi Iran.
Sebagian merupakan, "Situs tingkat tinggi dan penting bagi Iran dan budaya Iran, dan target tersebut bersama dengan Iran AKAN DISERANG DENGAN SANGAT CEPAT DAN SANGAT KERAS," ungkap Trump lewat Twitter, Sabtu (4/1) waktu Washington.
Trump menambahkan bahwa AS tidak ingin ancaman lagi.
Dia menambahkan bahwa 52 lokasi yang ditargetkan oleh AS mewakili 52 orang AS yang disandera Iran setelah ditangkap di kedutaan AS di Teheran pada tahun 1979.
Kicauan Trump ini dirilis pada masa libur dia di Florida.
Pernyataan Trump bahwa AS akan menyerang lokasi yang penting bagi budaya Iran menimbulkan pertanyaan.