Pasalnya diakui Dewi, adiknya itu kerap bercanda dengan melakukan hal serupa.
"Saya lihat kepalanya tuh udah begini (miring), saya pikir bercanda. Dia suka begitu kan," kenangnya.
"Kalau pas kepalanya minta dinaikin, dia suka sengaja ngeberat-beratin gitu, 'Aduh lo yang kooperatif dong', kata saya gitu," imbuhnya.
Namun firasat itu berubah saat ia coba menyuapi sang adik dengan madu.
Bahkan saat posisinya coba dipindah oleh suster jaga, tubuh Ria sudah tidak menunjukkan adanya reaksi.
"Terus aku coba suapin madu, eh tapi ngeces gitu. Makanya pas dilihat-lihat, saya nanya sama susternya, 'Ini tuh koma atau memang normal?" sambungnya.
"Pas coba dipindah, kata susternya udah gak ada reaksi. Dipegang nadi di lehernya, suster bilang, 'Saya tanya dokternya ya," lanjutnya.
"Begitu dipanggilin dokter jaga, ternyata udah (meninggal) jam 4.40 itu," tambahnya.
Sebelum Ria menghembuskan nafas terakhirnya, Dewi sudah melihat gelagat sang adik yang seolah kesulitan.
Beruntung didampingi Mayky, Dewi sempat menuntun sang adik mengucap syahadat dan membacakan doa-doa lainnya.
"Sempat saya lihat air mata keluar di mata kiri, saya bilang sama suaminya ini kenapa. Kata dia didoain aja, ya udah saya bacain syahadat gitu-gitu," pungkasnya.
(*)