"Aku nggak ada niat sedikitpun nyakitin siapa pun, bikin orang hancur, nggak, aku tidak mungkin lupa sejarah. Aku nggak pernah mau nyakitin orang lain sekecil apa pun, apalagi orang yang pernah kusayang," ungkap Jenita Janet.
Tetapi Jenita Janet juga tak bisa terus menerus tersakiti jika meneruskan rumah tangga ini.
"Aku nggak mau zalimin dia, tapi aku nggak boleh ngorbanin kebahagiaan aku sendiri, aku berhak bahagia, dia nggak berhak atur kebahagiaan saya, saya sedih, saya juga hancur," ungkap Jenita Janet.
Perpisahan merupakan satu-satunya jalan terbaik bagi keduanya.
"Saya udah bilang saya nggak bisa lanjutin rumah tangga ini lagi, saya harus tegas, saya perempuan tapi dituntut tegar demi hidup yang lebih baik," ungkap Jenita Janet.
"Saya bukan berarti lupain sejarah dia, aku udah cukup gejolak dalam hati saya, dia nggak jahat, dia bukan orang jahat," lanjutnya. (*)