Grid.ID - Mayarakat tengah dihebohkan dengan kabar seorang mahasiswa asal Indonesia bernama Reynhard Sinaga.
Bagaimana tidak, Reynhard Sinaga telah memerkosa 159 orang dan melakukan serangan seksual terhadap 48 korbannya
Nama Reynhard Sinaga langsung menjadi trending topic di dunia pada hari ini, Selasa (7/1/2020).
Hal inilah yang menarik Grid.ID untuk menghimpun fakta-fakta kasus Reynhard Sinaga dari berbagai sumber:
1. Identitas Reynhard Sinaga
Seperti yang diwartakan oleh TribunnewsWiki.com, Reyhand ternyata seorang pria asal Indonesia yang lahir di Jambi.
Ia kini berusia 36 tahun.
Keluarga Reynhard tinggal di Depok dan di duga merupakan anak dari seorang banker.
2. Lulusan Universitas Ternama di Indonesia
Dilansir dari laman Kompas.com, Reynhard yang menamatkan studi S1-nya di universitas ternama di Indonesia.
Ia dikenal sebagai sosok yang baik dan menyenangkan.
3. Menempuh Pendidikan Doktor
Reynhard Sinaga tiba di Inggris pada tahun 2007 untuk belajar di Manchester University dan mendapat gelar S2 disana.
Ia menggunakan visa pelajar pada 2007 dan tinggal di Inggris selama 10 tahun.
Setelah lulus, ia mengambil S3 di Universitas Leeds jurusan Ilmu Geografi Manusia.
4. Thesis Gay dan Biseksual
Kembali dilansir dari TribunnewsWiki.com, Reynhard sempat mengajukan thesis dengan judul "Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester".
Namun, thesis tersebut akhirnya ditolak oleh pihak kampus.
5. Akrab Disapa 'Peter Pan'
Teman-teman Reynhard tak menyangka sosok yang mereka kenal baik selama ini menjadi orang paling kejam di dunia.
Reynhard dijuluki 'Peter Pan' karena sifatnya yang baik dan wajahnya yang lebih muda dari pada usia aslinya.
Walau Reynhard tidak pernah menutupi kecenderungan seksualnya, tetapi ia teman-temannya tidak pernah menyangka atas tindakan keji yang dilakukannya.
6. Kasus Reynhard Sinaga Ditangani Sejak 2,5 Tahun Lalu
Kasus atas perbuatan keji Reynhard telah ditangani oleh kewenangan Inggris sejak Juni 2017 lalu.
Sedangkan Reynhard telah melakukan aksinya mulai sekitar 1 Januari 2015, atau selama dua setangah tahun.
7. Kasus Terbesar dalam Sejarah Hukum Inggris
Masih dilansir dari Tribunnews.com, polisi menyebut kasus pemerkosaan berantai yang dilakukan Reynhard Sinaga sebagai kasus terbesar dalam sejarah hukum Inggris.
Reynhard Sinaga ditahan polisi pada Juni 2017 setelah seorang pria yang sedang dia perkosa terbangun dan langsung memukulnya.
Saat itu, korban pria itu dalam keadaan tengkurap dan Reynhard menindihnya dalam keadaan tanpa busana.
Korban memukul Reynhard sampai tak sadarkan diri dan pria itu menelepon polisi.
Dari dua telepon genggam Reynhard yang disita, diketahui aksi perkosaan setiap korban, direkam dari jarak jauh dan dari jarak dekat.
8. Sidang Digelar dalam 4 Tahap
Sidang kasus pemerkosaan berantai yang dilakukan Reynhard Sinaga digelar sejak Juni 2018 sampai putusan pada Senin, 6 Januari 2020.
Pada sidang kedua, seluruh korban yang merupakan heteroseksual hadir dan bersaksi.
Dalam kesaksiannya, mereka tidak bersedia melakukan hubungan seks homoseksual.
Vonis sidang pertama dan kedua adalah hukuman seumur hidup dengan minimal mendekam di penjara selama 20 tahun.
Sementara putusan sidang ketiga dan keempat yang dijatuhkan Hakim Goddard pada hari yang sama, 6 Januari 2020, juga seumur hidup untuk Reynhard Sinaga.
9. Dihukum Seumur Hidup
Reynhard dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Manchester.
Hal ini dikarenakan Reynhard terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korbannya.
Hakim menyebut Reynhard sebagai pemerkosa berantai berdarah dingin.
Sebab, dia memerkosa korbannya dengan tidak mempedulikan kondisi korban.
Para korban tidak sadarkan diri akibat minuman yang sudah diberi obat bius.
Hakim menyebut Reynhard terus melakukan perkosaan sambil memfilmkannya.
Walaupun Reynhard pernah bersikukuh tidak membius korban-korbannya, tetapi bukti sudah kuat dengan adanya video yang ia rekam dengan durasi berjam-jam.
10. Tidak Menunjukkan Penyesalan
Dikutip dari Kompas.com, Hakim Suzanne Goddard menyebut Reynhard sebagai terpidana yang tidak menunjukkan penyesalan atas perbuatannya.
Bahkan Reynhard mengatakan, aktivitas seksual yang dilakukannya bukan merupakan pemerkosaan melainkan atas dasar saling menyukai satu sama lain.
Reynhard melakukan aksinya di apartemen berlokasi di Montana House.
Para korban disebut mengalami trauma, dan sebagian mencoba bunuh diri akibat tindakan si 'predator setan' Reynhard Sinaga.
(*)