Find Us On Social Media :

Guna Selamatkan Nyawa Seorang Penumpang, Pilot Terpaksa Melepaskan 30 Ton Bahan Bakar di Udara

By Linda Fitria, Senin, 26 Maret 2018 | 19:22 WIB

Pesawat harus lakukan pendaratan darurat karena seorang wanita sakit

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID – Untuk menyelamatkan nyawa seorang penumpang, seorang pilot mengambil keputusan yang tidak biasa.

Dilansir Grid.ID dari The Star, pilot China Eastern Airlines memutuskan untuk membuang 30 ton bahan bakar pesawat ke wilayah udara Alaska.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (23/3/2018).

Tujuannya adalah untuk melakukan pendaratan darurat.

Media Tiongkok mengatakan bahwa seorang wanita berusia 60 tahun merasa tidak enak badan.

(BACA : Tak Sekedar Baik, 5 Zodiak Ini Dikenal Sebagai Sosok yang Selangkah Lebih Maju Dalam Membantu Orang Lain)

Wanita itu mengeluh kesulitan bernafas di penerbangan MU587 dari Shanghai ke New York.

Penerbangan itu berangkat sekitar pukul 19.30 pada Jumat (23/3/2018) malam.

Wanita itu lalu tak sadarkan diri.

Kemudian situasinya menjadi sangat kritis.

Kru penerbangan berusaha melakukan pertolongan pertama pada wanita tersebut.

Ia kemudian dipindahkan dari kelas ekonomi ke kelas bisnis.

(BACA : Cieee yang Barusan Menikah, Ini 6 Tips Tinggal Bersama Untuk Kalian Pengantin Baru)

Untuk mendapatkan bantuan darurat bagi perempuan itu, pilot memutuskan untuk mendarat di Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage di Alaska.

Pendaratan ini mengharuskannya untuk melakukan prosedur pembuangan bahan bakar.

Pilot terpaksa harus melepaskan 30 ton bahan bakar di udara.

Hal ini untuk memastikan bahwa pesawat dapat mendarat dengan selamat.

Tindakan tegas pilot itu menarik banyak pujian orang di pesawat.

Termasuk seorang wanita berinisial Ivy.

(BACA : Bikin Kamar Tempat Menginapmu Lebih Sehat dengan 5 Langkah Mudah Ini)

Dia mengatakan kepada media bahwa menyelamatkan nyawa harus menjadi prioritas.

Ivy mengatakan bahwa insiden itu tidak mengorbankan penumpang, karena mereka tetap di pesawat setelah dipaksa mendarat.

Ivy menceritakan bahwa setelah terbang selama sekitar tujuh jam, kru pesawat mengumumkan melalui radio bagi penumpang yang berprofesi dokter untuk melangkah maju guna membantu wanita itu.

Setelah tiga kali panggilan, tidak ada seorangpun yang nampaknya berprofesi sebagai dokter.

Karena itu, kru lalu mengatakan bahwa mereka harus melakukan pendaratan darurat.

(BACA : Kisah Perjalanan Kerajaan Bisnis Probosutedjo, Dari Sekolah Hingga Terjerat Kasus Hukum)

Wanita itu dibawa oleh ambulans ke rumah sakit setempat.

Setelah mendapat pertolongan ia dapat melanjutkan lagi perjalanannya.

Ia terbang ke New York dengan putrinya keesokan hari.

Sementara itu, setelah pengisian bahan bakar, pesawat lepas landas dari Anchorage pada pukul 21.20.

Pesawat itu tiba di New York setelah sekitar enam jam mengalami keterlambatan.

Banyak netizen menyatakan dukungan untuk aksi pilot di akun Weibo China Eastern Airline.(*)