Grid.ID - Masyarakat global didorong untuk mengunduh data-data mereka di Facebook menyusul kekhawatiran tentang informasi para pengguna yang kemungkinan besar dikumpulkan oleh perusahaan digital milik Mark Zuckerberg.
Ternyata, aktivitas yang konon dapat dikumpulkan termasuk kegiatan non-Facebook meliputi panggilan telpon, SMS, dan beragam hal lainnya.
Seorang pengembang software asal Selandia Baru, Dylan McKay menyoroti persoalan ini usai dia mencoba mengunduh datanya dari Facebook.
(Baca juga: Orang-Orang Penting Amerika Takut Donald Trump Bakal Dipermainkan Kim Jong Un)
Dylan McKay Terkejut Saat Melihat Isi Data yang diunduhnya dari Facebok
Bikin kaget, ia rupanya menemukan korporasi digital tersebut telah merekam isi pesan keluar-masuk SMS dan daftar panggilannya.
McKay membagikan informasi mengejutkan tersebut ke akun Twitter pribadinya.
Sang warga Selandia Baru kemudian ingin lebih tahu seberapa banyak informasi pribadinya disimpan oleh Facebook setelah muncul tuduhan pada Cambridge Analytica yang disebut memakai data pribadi 50 juta pengguna Facebook untuk dimanfaatkan selama Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) 2016.
(Baca juga: Trump Bisa Raih Nobel Perdamaian Asal Sukses Tuntaskan Misi Ini)
Saat mengamati dokumen miliknya, McKay baru mengetahui ternyata Facebook mempunyai metadata panggilan telepon selama 2 tahun dari ponsel Android miliknya.
Ia melanjutkan, metadata juga meliputi setiap pesan yang dirinya kirim dan terima.
Padahal, McKay tidak memakai Messanger Facebook.