Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga atau Reynhard Sinaga sedang menjadi buah bibir karena aksi bejatnya.
Pria yang tengah mengejar gelar doktor di Universitas Leeds ini dijatuhi 159 dakwaan atas tuduhan pemerkosaan dan kekerasan seksual terdahap sedikitnya 48 pria muda di Inggris.
Bahkan pihak kepolisian Inggris percaya korban Rey bisa lebih dari 100 orang.
Baca Juga: Tak Pernah Kehabisan Uang, Begini Cara Reynhard Sinaga Sang Predator Seks Bisa Bertahan di Inggris
Namun memang kebanyakan dari mereka tidak mengetahui kalau sudah menjadi korban predator seksual asal Indonesia ini.
Pasalnya, meski polisi tidak menemukan adanya obat bius yang ditemukan dalam apartemennya, namun mereka yakin Rey telah memasukkan obat bius ke dalam minuman korbannya hingga menyebabkan mereka tak sadarkan diri.
Apalagi aksi yang dilakukan Rey terbilang sistematis dan rapi.
Di depan para calon korbannya, Rey berpenampilan dan bersikap layaknya orang yang ramah dengan menebar senyum.
Alhasil, korban yang kebanyakan mahasiswa dengan rentang usia 19-20an ini tidak menaruh curiga pada pria 36 tahun ini.
Padahal sesampainya di apartemen Rey yang terletak di jantung kota Manchaster itu, para korban langsung menerima perundungan paksa.
Baca Juga: Mengenal GHB, Ramuan Rahasia Reynhard Sinaga yang Membuat Korban Klepek-Klepek dalam 20 Menit!
Dalam dokumen yang dibacakan pada sidang kedua 21 Juni 2019 lalu, Hakim Goddard secara khusus menyebutkan para korban telah diperkosa secara brutal oleh Rey.
"Anda memerkosa korban sebanyak tujuh kali melalui anus selama delapan jam saat ia berada di apartemen anda,"
"Ia terlihat dalam kondisi sangat mabuk saat Anda mulai memfilmkannya dan ketika dia tidak sadar anda memerkosanya berkali-kali sambil terus menekannya," kata Hakim Goddard seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com.
Hakim Goddard juga menyebutkan Rey tetap melakukan pemerkosaan meski tahu korban berdarah.
"Anda terlihat menyeka anus korban dengan tisu atau kain dan terlihat noda darah, yang terjadi karena tindakan seksual anda. Namun itu tidak membuat Anda berhenti. Anda justru kembali melakukan pemerkosaan melalui anus saat korban tidak sadarkan diri," kata Hakim Goddard kembali.
Namun alih-alih mengakui perbuatannya, Reynhard Sinaga justru membantah dan mengatakannya sebagai tuduhan tak berdasar.
Reynhard justru mengatakan apa yang telah dia lakukan atas dasar suka sama suka.
Dalam keterangan Reynhard seperti yang dikutip Grid.ID dari dailymail.co.uk, ia menyebut korban telah setuju dengan segala bentuk yang dia lakukan.
Reynhard mengaku apa yang dilakukannya bukanlah kekerasan seksual seperti apa yang dituduhkan.
Ia menganggap hubungan badan yang telah ia lakukan dengan korban terinspirasi dari novel '50 Shades of Grey'.
Tapi dalam video yang ditunjukkan oleh Pengadilan Manchaster, salah seorang korban terlihat terkapar di lantai selama 37 menit dengan suara mendengkur.
Rey juga sesekali terlihat mematikan lampu agar korban tidak terbangun sehingga ia bisa tetap melakukan aksi bejatnya.
Sebagai tambahan informasi, novel 50 Shades of Grey karangan EL James ini memang memuat kisah cinta yang dibumbui dengan beberapa penggambaran hubungan badan yang ekstrim.
Inilah yang kemudian, dapat dikatakan, menginspirasi Rey untuk melakukan aksi bejatnya itu.
Di depan hakim sendiri bahkan Rey secara terang-terangan mengatakan kalau dirinya seorang gay.
"Saya secara terang-terangan mengaku gay,"
"Saya membuat diri saya terbuka sepanjang waktu. Aku mungkin terlihat seperti laki-laki flamboyan. Namun, itulah yang justru membuat pria muda yang penasaran dengan dunia gay menjadi tertarik kepadaku," kata Rey.
(*)