Find Us On Social Media :

Ohaguro, Tradisi Unik Negeri Sakura Sebagai Tanda Kecantikan Wanita Jepang di Masa Lampau

By Linda Fitria, Senin, 26 Maret 2018 | 20:40 WIB

Ohaguro

Praktik ini dilakukan karena dianggap sebagai lambang keindahan pada masa itu.

Selain gigi hitam, wajah yang putih juga menjadi salah satu tanda kecantikan yang diinginkan kaum wanita pada masa Heian.

Namun sayangnya, riasan wajah putih yang terbuat dari bubuk beras itu justru berpotensi menyebabkan gigi seseorang terlihat lebih kuning daripada yang sebenarnya.

Untuk mengatasi hal ini, para perempuan memutuskan untuk mengecat gigi mereka dengan warna hitam.

Ketika gigi seseorang ditampilkan, ilusi yang akan tercipta adalah kecantikan seorang wanita yang tersenyum lebar tanpa menunjukkan giginya.

Selain sebagai praktik kecantikan, Ohaguro juga dianggap dapat memperkuat gigi dan melindungi seseorang dari masalah gigi.

Salah satunya adalah mencegah masalah gigi berlubang.

(BACA : 8 Tips Mudah Liburan Nyaman dan Menyenangkan Bareng Anak-anak)

Ohaguro masih terus dipraktikan sampai periode selanjutnya pada masa sejarah Jepang.

Pada periode Edo (sekitar abad 17-19), praktik ini tak hanya dilakukan oleh kaum aristokrat.

Ohaguro mulai dipraktikan kaum wanita secara umum.

Seperti wanita yang sudah menikah, wanita di atas usia 18 tahun dan geisha.

Dengan demikian, selain sebagai tanda kecantikan, gigi hitam juga dianggap sebagai tanda kedewasaan seorang wanita di Jepang.(*)