Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Irfan Hakim memposting video ketika Ibunda Almarhum Ria Irawan, Ade Irawan, membacakan puisi untuknya.
Saat itu, Irfan Hakim tampak menangis sambil mengambil video Ade Irawan membaca puisi.
Irfan Hakim pun menceritakan saat dirinya merekam video tersebut, ketika melayat almarhumah Ria Irawan yang wafat waktu lalu.
Saat itu, Ade Irawan mengaku pernah membuat puisi untuk Irfan Hakim.
"Ceritanya ketika saya dateng ngelayat, pamit sama beliau, dia liat saya, tahu nama saya, aku yang 'kok dia tahu nama aku ya,'" cerita Irfan Hakim saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2020).
"‘Saya bikin puisi buat kamu loh’, terus dia di antara tamu yang banyak tarik saya dulu masuk ke kamarnya buka laci, di lacinya ada buku oret-oret begitu, dia cerita suka nulis puisi ada satu halaman untuk Irfan Hakim," lanjutnya.
Baca Juga: Tanggapi Kasus Reynhard Sinaga Si Predator Seks, Irfan Hakim Berharap Ada Hikmahnya
Irfan Hakim mengungkapkan bahwa puisi tersebut dibuat Ade Irawan karena terenyuh melihat Irfan yang saat itu ditinggal ayahnya.
"Ditunjukkan dia bikin tanggal 22 November 2017, satu hari setelah papa saya meninggal, semua jadi ketika dia nonton televisi melihat meninggalnya Almarhum Bapak saya," papar Irfan Hakim.
"Dia mendengar kisah saya terenyuh dan ditulis ketika masuk saya gak tahu puisinya, gue rekam ternyata tentang kerinduan anak kepada Bapaknya," lanjutnya.
Baca Juga: Pelihara Bayi Monyet, Irfan Hakim: Ini Kayak Anak Keenam Gue
Hal tersebut pun kembali membangkitkan memori Irfan Hakim kepada sang ayah, hingga dirinya tak kuasa menitikkan air mata.
"Ya udah gue nangis sambil pakai HP, nangis senangis-nangisnya, saya merasa terhormat sekali tersanjung sekali diciptakan puisi oleh Bu Ade," ungkap Irfan Hakim.
Tak hanya untuk Irfan Hakim, Ade Irawan juga banyak menciptakan puisi untuk figur publik lainnya.
"Dia bikin puisi juga buat Bu Laila Sari, kayanya ketika ada satu momen kalau ada yang buat dia terenyuh pasti bikin puisi. Salah satunya ya puisi tentang saya yang ditinggalkan orangtua," tutup Irfan Hakim. (*)