Kemudian yang ketiga adalah Empowering Environtment, dimana para karyawan tidak dituntut untuk merubah penampilan agar sesuai dengan budaya perusahaan.
Selain itu juga dapat membantu memperkecil kesenjangan pendapatan antar gender.
Riset ini didasarkan pada survei yang dilakukan terhadap lebih dari 22.000 laki-laki dan perempuan yang bekerja di 34 negara (termasuk 700 pekerja di Indonesia) untuk menganalisa persepsi mereka terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pembentukan budaya perusahaan.
(BACA: Inilah Deretan Pekerjaan yang Membuat Orang Kurang Tidur, Salah Satunya Wartawan)
"Jadi perusahaan yang peduli terhadap kemajuan pekerja perempuan akan meningkatkan keberhasilan para pekerja laki-laki, dan membuktikan bahwa laki-laki dan perempuan bisa sukses bersama," ucap Neneng Goenadi selaku Country Managing Director, Accenture Indonesia.
Neneng menambahkan bahwa riset juga menjadi pengingat bahwa pembentukan budaya perusahaan yang tepat adalah faktor penting untuk mencapai kesetaraan gender.
Perempuan di Indonesia mempunyai kesempatan 22% lebih besar untuk dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi.
Namun untuk di global, laki-laki mempunyai kesempatan 23% lebih besar dan 5 kali lebih berpotensi untuk dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi.
Perusahaan yang baik ditetukan dari pemimpin bisnisnya.
Untuk itu, jika perusahaan menginginkan kemajuan bagi perempuan, kesetaraan gender harus menjadi agenda prioritas di jajaran manajemen puncak dalam sebuah perusahaan. (*)