Find Us On Social Media :

Dimuat 1 Halaman Koran, CEO Facebook Nyatakan Maaf Soal Bocornya 50 Juta Data Penggunanya

By Aditya Prasanda, Selasa, 27 Maret 2018 | 20:58 WIB

Mark Zuckerberg | Los Angeles Times

Grid.ID - Facebook mengakui, sekitar 50 juta data pribadi penggunanya dicuri dan disalahgunakan oleh pihak ketiga, yakni firma analisis data Cambridge Analytica

Firma tersebut bekerja untuk kampanye pemenangan Donald Trump pada Pilpres 2016 lalu. 

Pekan lalu, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, angkat bicara soal skandal ini melalui akun Facebook personalnya. 

Ia meminta maaf dan berjanji bakal memperbaiki sistem keamanan Facebook untuk melindungi privasi pengguna. 

Rahasia Kemenangan Donald Trump: di Balik Bocornya 50 Juta Data Pribadi Pengguna Facebook, Benarkah Ada Kongkalikong?

Tak cukup lewat akun Facebook-nya, Mark Zuckerberg juga meminta maaf lewat satu halaman koran di beberapa media besar, antara lain  New York Times, Wall Street Journal, dan Washington Post.

Permohonan maaf itu naik cetak untuk edisi Minggu (25/3/2018). 

Isinya hanya lima paragraf pendek disertai tanda tangan Mark Zuckerberg. 

 “Anda mungkin sudah mendengar tentang aplikasi kuis buatan seorang peneliti yang membocorkan data pribadi jutaan pengguna Facebook pada 2014,” begitu pembukaan permohonan maaf Mark Zuckerberg. 

Tips Cerdas Mengetahui Pesan WhatsApp Sudah Dibaca Meski Centang Biru Dimatikan

“Ini adalah pelanggaran kepercayaan, dan saya minta maaf kami tak berbuat lebih kala itu. Kami sekarang mengambil langkah agar kejadian seperti ini tak terulang lagi,” Zuckerberg menambahkan, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (26/3/2018), dari Ubergizmo. 

Adapun langkah yang dimaksud adalah menghentikan operasional aplikasi pihak ketiga yang menghimpun terlalu banyak informasi pengguna. 

Facebook juga lebih gencar menyelidiki pergerakan aplikasi pihak ketiga. 

Pada penutupnya, Mark Zuckerberg berterima kasih kepada pengguna karena memberikan kepercayaan yang besar. 

Ia berjanji akan melakukan hal yang lebih baik bagi pengguna.

Skandal Cambridge Analytica ini menjadi heboh setelah data pengguna Facebook yang dikumpulkan diduga dipakai untuk mendukung pemenangan kampanye Donald Trump pada Pilpres AS 2016 lalu. 

Orang nomor satu di Facebook itu pun mengakui, dibutuhkan waktu berbulan-bulan serta anggaran berjuta-juta dollar AS untuk memperbaiki semua masalah keamanan pengguna ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Permintaan Maaf CEO Facebook Sepanjang 5 Paragraf Dimuat 1 Halaman Koran"