Find Us On Social Media :

Ini Dia Pembuat Rudal Jelajah Antar Benua Pertama Kali, Ternyata Bukan dari Amerika dan Rusia

By Linda Fitria, Selasa, 27 Maret 2018 | 23:09 WIB

Misil V-2 | v2rocket.com

Laporan Wartawan Grid.ID, Seto Aji N

Grid.ID - Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Jelajah Antar Benua semakin diperhitungkan keberadaannya sebagai senjata pemusnah massal.

Contoh gampang saat ini tentunya ICBM milik Korea Utara (Korut).

Korut menamai ICBM nya Taepodong-2.

Gara-gara mereka mempunyai ICBM inilah banyak negara dibuat was-was olehnya.

Tapi apakah kalian tahu siapa yang menciptakan senjata maut pemusnah massal tersebut?

Jika berpikir bahwa negara Amerika dan Rusia penemunya, maka anda salah.

(BACA : Mirip Lokasi Film The Lord of the Rings, Begini Sensasi Menginap di Hotel Terdalam Dunia)

Tak lain dan tak bukan, penemu ICBM adalah ilmuwan asal Jerman bernama Wernher von Braun.

Wernher Magnus Maximilian, Freiherr von Braun lahir 23 Maret 1912 di Wirsitz, Kekaisaran Jerman.

Wernher von Braun dilahirkan dari keluarga terpandang dan berpendidikan.

Ayahnya, Magnus Freiherr von Braun ialah seorang menteri pertanian saat Jerman berubah menjadi Republik Weimar.

Sedangkan ibunya, Emmy von Quistorp ialah seorang putri dari anggota parlemen Uni Soviet.

Von Braun muda saat berusia 13 tahun menerima hadiah berupa teleskop.

(BACA : Kisah Jim Ferraro, Pemenang Kasus Pertaruhan antara Seorang Ibu Melawan Perusahaan Kimia Raksasa Amerika)

Karena hadiah itu von Braun tertarik dengan dunia astronomi.

Sayangnya nilai fisika dan matematika von Braun jeblok.

Tapi suatu saat di sekolah, ia mendapatkan sebuah buku bernama Rakete zu den Planetenräumen Die (Roket ke Ruang Antarplanet) karya Hermann Oberth.

Mulai saat itulah von Braun mulai serius dan bekerja keras mempelajari fisika serta matematika sebagai modal seorang astronom.

Singkat cerita, von Braun berhasil meraih cita-citanya sebagai seorang astronom dan ahli peroketan.

Saat Hitler naik sebagai diktator Jerman, Fuhrer sangat tertarik dengan bakat milik von Braun.

Hitler kemudian menyuruh von Braun membuatkan dirinya sebuah roket Misil.

(BACA : Mengintip Keindahan di Balik Ngerinya The Grand Tsingy, Hutan Batu Mematikan yang Mirip Planet Mars)

Von Braun mau tak mau harus nurut dengan Hitler, ia memimpin 500 ilmuwan untuk membuat misil jelajah antar benua untuk pertama kalinya (ICBM).

Setelah berusaha keras ICBM permintaan Hitler itu jadi.

Misil itu dinamai V-2 atau Aggregat-4 (A4) yang digunakan Nazi Jerman untuk mengebom kota-kota besar di Eropa macam London, Antwerp dan Liege.

Terhitung sebanyak 3.172 V-2 sudah diluncurkan untuk memangsa korbannya.

Setelah Jerman kalah perang, gantian Amerika memanfaatkan kepintaran von Braun.

Von Braun segera diboyong ke negeri Paman Sam.

ICBM V-2 juga ikut diboyong ke sana.

(BACA : 4 Mainan yang Pernah Hits Pada Masanya, Anak 90'an Pasti Kenal)

Di sana von Braun disuruh membuat roket yang mempunyai kemampuan sama dengan V-2 Jerman.

Alih-alih membuat ICBM menyerupai V-2, von Braun malah membuat yang lebih hebat lagi.

Von Braun berhasil membuat roket raksasa bernama Saturn V.

Saturn V didesain von Braun bersama ilmuwan lainnya di Marshall Space Flight Center Huntsville, Alabama, dengan Boeing, dan IBM.

Roket inilah yang menjadi tonggak sejarah bagi manusia pertama yang mendarat di bulan.

Ya, Roket Saturn V ini membawa Apollo dalam misi NASA mendaratkan Neil Armstrong di bulan.

Bukan hanya itu berkat karya misil V-2 nya lah banyak negara-negara macam Uni Soviet, Inggris, Prancis dan lainnya mendapatkan lompatan teknologi untuk membuat ICBM.

Termasuk Korut yang mendapat 'cipratan' teknologi ICBM dari Uni Soviet melalui misil ICBM V-2 buatan von Braun.(*)