Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Semua orang memiliki cara tersendiri untuk menginspirasi orang lain.
Meskipun mungkin mereka terlahir dalam keadaan yang tidak sempurna.
Seperti yang dilansir dari laman Star2, seorang wanita yang bernama Jessica Cox telah menginspirasi ribuan orang di dunia dengan keadaannya yang tidak sempurna.
Wanita Amerika ini memiliki tubuh yang mungil dengan tinggi badan hanya 155 cm.
(BACA: Cara Seorang Pemimpin Wanita, Tiffany Robyn Soetikno Dalam Mengatasi Diskriminasi)
Tapi jangan anggap remeh wanita mungil yang satu ini.
Karena dengan kondisi fisiknya yang terbatas, Jessica telah memegang lisensi pilot.
Ia juga memiliki sabuk hitam ganda dalam kelas taekwondo.
Olahraga lain yang ia kuasai adalah berenang, berselancar, menyelam, dan ski.
Yang membuat ini menjadi sangat menakjubkan adalah Jessica melakukan semua itu tanpa lengan.
Ia memegang dua Guinnes World Record karena menjadi orang pertama tanpa lengan dalam sejarah penerbangan.
Ia juga menjadi orang pertama yang tidak memiliki lengan di American Taekwondo Association dan berhasil mendapatkan sabuk hitam.
(BACA: 5 Hal yang Wajib Dilakukan Oleh Wanita Karier Agar Bisa Berteman Baik dengan Rekan Kerja di Kantor)
Ia kerap tampil sebagai pembicara dalam berbagai macam program TV seperti Ellen, Inside Edition, Fox and Friends, Oprah Winfrey Network dan CBS Evening News.
Jessica merupakan satu-satunya yang terlahir cacat di antara tiga saudara kandungnya.
Ketika berada di sekolah dasar, Jessica sangat membenci kenyataan yang ada bahwa dia hanya bisa bermain di ayunan.
Sementara anak-anak yang lain bisa berayun selayaknya binatang-binatang yang lucu dan menggemaskan.
Suatu hari, ia membayangkan dirinya sebagai Superwoman yang bisa terbang di atas taman bermain dan membawa orang-orang terbang dengan kemampuannya.
Jessica sempat mengalami frustasi ketika ia mengetahui bahwa dirinya terlahir berbeda dari teman-temannya.
Sejak usia 14 tahun, Jessica pernah menggunakan lengan prostetik.
Tapi ia membenci hal itu dan berharap bahwa lengan itu akan patah.
Akhirnya, ketika duduk di bangku kelas dua SMP Jessica memutuskan untuk melepas lengan palsu itu dan bertekad tidak akan pernah memakainya lagi.
Ia selalu marah dan mengamuk ketika orangtuanya mendaftarkannya ke dalam berbagai kegiatan.
Seperti senam, menari, dan berenang.
Hal ini membuat orangtuanya memutuskan untuk mengirimnya untuk belajar seni bela diri.
Sejak itu Jessica memiliki semangat yang lebih tinggi untuk mempelajari banyak hal.
Seperti belajar mengemudikan mobil yang tidak dimodifikasi, mengetik lebih dari 25 kata per menit, memakai make up dan bahkan memasang lensa kontak menggunakan kakinya.
Semua itu dilakukannya dengan mudah.
Jessica pertama kali mengenal dunia penerbangan pada tahun 2005.
Saat itu ia tengah dekat dengan seorang pilot bernama Robin Stoddard.
Stoddard merupakan seorang pendiri Wright Flight, sebuah organisasi nonprofit yang berbasis di Tuscon.
Ia menggunakan penerbangan sebagai sarana untuk memotivasi orang lain.
(BACA: Salut! 4 Atlet Wanita Ini Blak-blakan Ungkapkan Rasa Percaya Diri dengan Bentuk Tubuh Mereka)
Tiga tahun setelah mempelajari dunia penerbangan, Jessica memperoleh lisensi pilot olahraga Federal Aviation Administration Amerika Serikat.
Saat ini, ia menjadi seorang motivator dan telah berbicara di lebih dari 23 negara.
Selain itu Jessica juga merupakan subjek dari beberapa film dokumenter yang menjadi pemenang penghargaan.
Seperti Footed Right yang pernah ditayangkan di National Geographic di lebih dari 80 negara.
Jessica berharap agar film dokumenter itu bisa menginspirasi banyak orang.
Terutama mereka yang juga terlahir tanpa lengan seperti dirinya. (*)