Find Us On Social Media :

Tak Hanya Gerhana Bulan Penumbra pada 11 Januari, BMKG Prediksi Indonesia Akan Kebagian 4 Kali Gerhana di Tahun 2020, Kapan Saja Itu?

By Arif Budhi Suryanto, Jumat, 10 Januari 2020 | 16:25 WIB

BMKG prediksi Indonesia akan dapat menyaksikan empat dari enam gerhana yang akan terjadi sepanjang tahun 2020.

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Sabtu besok, 11 Januari 2020, Indonesia akan kebagian fenomena alam berupa Gerhana Bulan Penumbra (GBP).

Gerhana Bulan Penumbra (GBP) yang akan terjadi esok hari merupakan Gerhana Bulan yang pertama sepanjang tahun 2020 di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan ada enam kali gerhana.

Yakni dua kali Gerhana Matahari dan empat kali Gerhana Bulan.

Baca Juga: Ramal Dunia Hiburan yang Akan Muncul Wajah-Wajah Baru di Tahun 2020, Endang Tarot: Ada Bintang-Bintang yang Menghentak Publik

Sayangnya, dua di antara enam gerhana tersebut tidak dapat diamati dari Indonesia.

Yakni Gerhana Bulan Penumbra (GBP) yang akan terjadi pada 5 Juli dan Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi pada 14 Desember 2020 mendatang.

Sementara itu, empat gerhana yang dapat diamati dari Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 11 Januari 2020,2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 6 Juni 2020,3. Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 21 Juni 2020, dan4. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 20 November 2020.

Baca Juga: Penerimaan Anggota Polri SIPSS 2020 Dibuka, Catat Syarat dan Kualifikasi Pendidikan yang Dibutuhkan Berikut!

Gerhana Bulan Penumbra adalah suatu fenomena alam yang terjadi ketika cahaya Matahari terhalang oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Tidak seperti Gerhana Matahari Cincin beberapa waktu lalu yang hanya dapat diamati di daerah tertentu, Gerhana Bulan Penumbra dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.

"Dengan catatan tidak tertutup awan dan hujan," terang Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko seperti yang dikutip dari Kompas.

Baca Juga: Viral Bule Amerika Kejar-kejaran dengan Warga di Bali, Tabrak 4 Kendaraan Lain

Hary juga menjelaskan, proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Afrika bagian barat, Samudera Atlantik, sebagian kecil Amerika bagian timur laut, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian timur.

Sementara, proses gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di Amerika Utara bagian barat laut, Samudera Pasifik bagian Barat, dan sebagian besar Australia bagian Timur.

Untuk waktu terjadinya sendiri, Gerhana Bulan Penumbra pada 11 Januari 2020 terbagi dalam tiga fase sesuai wilayah zona masing-masing.

Yakni gerhana mulai, puncak gerhana, dan gerhana berakhir.

Baca Juga: Tak Disangka, Rupanya Orang dari Dua Negara Tetangga Iran Inilah yang Bantu AS Bunuh Jenderal Soleimani

Daerah dengan zona waktu Indonesia barat (WIB) dapat menyaksikan fenomena ini mulai pukul 00.05 WIB hingga berakhir pada pukul 04.14 WIB.

Sementara puncaknya akan terjadi pada pukul 02.10 WIB.

Daerah dengan zona waktu Indonesia tengah (Wita) dapat menyaksikan fenomena ini mulai pukul 01.05 WIB hingga berakhir pada pukul 05.14 WIB.

Sementara puncaknya akan terjadi pada pukul 03.10 WIB.

Baca Juga: Harga Diri Anaknya Diinjak Karena Disebut Gundik Petinggi Garuda, Ibunda Siwi Widi Purwanti Sempat Jatuh Sakit

Daerah dengan zona waktu Indonesia timur (WIT) dapat menyaksikan fenomena ini hingga berakhir pada pukul 06.14 WIB.

Sementara puncaknya akan terjadi pada pukul 04.10 WIB.

Pada gambar di atas, ditampilkan Peta Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020 di Indonesia berikut waktu kejadiannya.

Baca Juga: Harga Diri Anaknya Diinjak Karena Disebut Gundik Petinggi Garuda, Ibunda Siwi Widi Purwanti Sempat Jatuh Sakit

Melansir dari tribunnews, garis miring bertanda P1 yang melewati Maluku menunjukkan proses Gerhana mulai (P1 ) bersamaan waktunya dengan waktu terbit Bulan di lokasi yang ditandai garis tersebut.

Sebagaimana terlihat pada Gambar 2, di sebelah Barat garis P4 tersebut seluruh proses Gerhana Bulan akan bisa diamati.

Hal ini mengingat Bulan belum terbenam ketika fase Gerhana berakhir (P4) terjadi.

Adapun pengamat yang berada di sebelah Timur garis P4 akan mengamati Bulan dalam fase Gerhana penumbra saat Bulan terbenam.

(*)