Find Us On Social Media :

Inilah Dua Presiden Indonesia yang Terlupakan, Siapa Saja?

By Violina Angeline, Rabu, 28 Maret 2018 | 02:24 WIB

Dua orang yang punya jabatan setara dengan Presiden Indonesia | kolase

Grid.ID - Hayoo siapa yang tidak tahu nama-nama presiden yang pernah memimpin Indonesia?

Atau jangan-jangan kalian tak tahu siapa saja bapak-bapak bangsa yang pernah memimpin negeri ini?

Presiden pertama tentu saja sang putra Fajar, Founding Father Indonesia, Ir. Soekarno.

Kedua pastinya semua orang hafal dengan namanya, yap, Pak Harto alias Soeharto, beliau bahkan memimpin Indonesia paling lama yaitu 32 tahun.

Ketiga yaitu Bacharuddin Jusuf Habibie, yang menggantikan pak Harto yang lengser dari jabatannya sebagai kepala negara pada tahun 1998.

(BACA: Keren! Berkat Ide Brilian Presiden Jokowi, Bekas Pabrik Gula Colomadu Diubah Jadi Concert Hall untuk Hitman David Foster and Friends )

Keempat KH.Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, menyusul ibu Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan terakhir Joko Widodo.

Namun apakah kalian tahu masih ada 2 orang presiden yang secara konstituante pernah menjabat sebagai kepala negara Indonesia?

Berikut kedua orang tersebut.

1. Mr.Syafruddin Prawiranegara

Saat Agresi Militer Belanda ke II pada tanggal 19 Desember 1948 kedudukan ibukota Indonesia di Yogyakarta telah dikuasai oleh pihak penyerang.

Situasi menjadi lebih gawat lagi ketika kedua pemimpin negara, Bung Karno dan Bung Hatta ditangkap kemudian diasingkan oleh pihak Belanda.

Namun para tokoh-tokoh bangsa lainnya tidak mau tinggal diam akan hal ini.

Dengan perencanaan yang matang maka dibentuklah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berkedudukan di Bukit Tinggi, Sumatera yang diketuai oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara

Pembentukan ini selaras dengan keinginan Bung Karno.

Saat Agresi Militer II terjadi, Bung Karno sempat mengirimkan telegram kepada Mr. Syafruddin agar membentuk pemerintahan darurat dan menunjuk yang bersangkutan untuk menjadi Presiden pemerintahan darurat Indonesia.

Sayang telegram itu tak pernah sampai kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara.

Untungnya Mr. Syafruddin sudah mempunyai inisiatif membentuk PDRI sehingga dapat menyangkal tuduhan Belanda bahwa pemerintahan Indonesia sudah hancur.

Mr. Syafruddin Prawiranegara memimpin PDRI hanya satu tahun saja yakni 1948-1949.

Karena sejak 13 Juli 1949 Presiden RI Ir. Soekarno dan Moh. Hatta kembali ke Yogyakarta yang kemudian mandat sebagai kepala negara kembali kepada Soekarno.

2. Mr. Assaat

Mr. Assat lahir di Agam Dalam, Sumatera Barat pada tanggal 18 September 1904.

Karena Indonesia mengakui perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) pada Desember 1949 yang diadakan di Den Haag, Belanda maka Indonesia dibagi menjadi 16 negara bagian.

Hingga pemerintahan Indonesia berbentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).

Beliau kemudian memangku jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia selama 9 Bulan dari tanggal 27 Desember 1949 sampai 15 Agustus 1950.

(BACA: Probosutedjo Ungkap Kisah Rahasia Pernikahan Kakak Kandungnya, Presiden Soeharto)

Hal ini karena Mr.Assaat secara konstitusi adalah ketua Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP – KNIP) yang pada masa pemerintahan RI dan sebelum bergabung ke dalam RIS masih dipegang oleh Ir. Soekarno.

Perubahan negara dari Republik menjadi Serikat menyebabkan kekosongan dalam tampuk kepemipinan di Negara Bagian Republik Indonesia (bagian dari RIS) yang dulunya di pegang Bung Karno dan Bung Hatta.

Maka Mr.Assaat lah yang menggantikan posisi keduanya menjadi Presiden RI karena Bung Karno ditunjuk sebagai Presiden RIS dan Bung Hatta sebagai Perdana Menteri RIS.

Masa jabatan beliau berakhir ketika tanggal 17 Agustus 1950 para pemimpin RIS memutuskan kembali ke dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sampai sekarang. (*)