Di Singapura, tradisi Yu Sheng mulai diperkenalkan oleh kalangan pendatang dari Kanton.
Ternyata jenis daging yang digunakan dalam hidangan tiap tradisi Yu Sheng memiliki makna tersendiri.
Ikan dipilih sebab dari bunyi 'yu' yang artinya 'ikan' dalam bahasa Kanton sama bunyi dengan 'rezeki'.
Kemudian 'lo hei' disingkat 'hei' yang artinya 'lemparkan' punya bunyi yang sama dengan 'bahagia' .
Uniknya kalau menilik budaya makan orang Kanton, hampir tidak ada santapan ikan mentah.
Namun catatan orang kanton menyantap ikan mentah ditemukan dari catatan kuno pelajar Liu Su dari zaman Dinasti Sui (581-618) dan Dinasti Tang (618-907).
Baca Juga : Imlek 2019 : Contek Gaya Cantik Sandra Dewi Kenakan Cheongsam dengan Paduan Warna Emas, Menawan!
Lantas pendatang dari Kanton mulai menggunakan ikan karena di Singapura terdapat ikan yang melimpah.
Inilah yang diduga kuat mengapa tradisi yu sheng pada akhirnya lebih populer di Singapura dibanding di tanah asalnya.
Apalagi, berdasarkan National Library Board Singapore, tradisi Yu Sheng semakin populer ketika empat orang koki Singapura berdarah Kanton, Tham Yew Kai, Sin Leong, Lau Yoke Pui dan Hooi Kok Wai meracik saus plum untuk dituang di atas sayuran dan daging.