Find Us On Social Media :

Orgasmic Birth, Metode Persalinan Baru yang Belum Banyak Dikenal Wanita

By Linda Fitria, Rabu, 28 Maret 2018 | 18:35 WIB

Foto Ilustrasi ibu melahirkan oleh Dailymail UK.

Kelahiran dan orgasme seksual terjadi dalam kondisi yang sama, semua berkat 'hormon cinta'.

Kadar oksitosin biasanya meningkat ketika kamu berbagi momen pribadi dengan pasangan, jauh dari keramaian, karenanya kadang-kadang juga disebut sebagai 'hormon pemalu'.

(BACA : 5 Tanda Kamu Benar-benar Kurang Asupan Sayuran, Berbahaya!)

Hormon oksitosin turun di bawah cahaya terang, dan akan meningkat ketika berada di bawah lampu redup.

Jadi, gagasan utama memiliki 'kelahiran orgasme' adalah proses melahirkan dengan santai dan tanpa gangguan apa pun.

Jika kamu berada di lingkungan rumah sakit, dengan beberapa dokter dan perawat di sekitar, maka untuk mendapatkan suasana intim dengan pasangan akan cukup sulit.

Kelahiran orgasme tidak selalu berarti bahwa wanita perlu mencapai puncak orgasme sebelum melahirkan.

Perangsangan hormon oksitosin ini dilakukan dengan cara bercengkrama 'intim' bersama suami di ruangan yang redup, hingga kontraksi maksimal dan kamu siap untuk melahirkan.

(BACA : Sedang Hamil, 3 Makanan Ini Harus Kamu Konsumsi Setiap Hari)

Namun, saat kamu memilih kelahiran orgasme, beri tahu dokter atau bidan jauh-jauh hari sebelumnya dan cari saran mereka tentang hal ini.

Menurut berbagai penelitian, persalinan orgasme dialami oleh hanya 0,3 persen wanita di dunia.

Mempertimbangkan jumlah rendah, dapat diasumsikan, orang di seluruh dunia masih menganggapnya sebagai tabu.(*)

(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul : "Ingin Melahirkan Tanpa Rasa Sakit? Coba Metode Baru ini Moms")