Grid.ID – Warga Negara Indonesia yang menetap di Inggris, Reynhard Sinaga kini tengah menjadi perbincangan panas di Tanah Air maupun mancanegara.
Bagaimana tidak, Reynhard Sinaga terbukti telah 159 orang dan melakukan serangan seksual terhadap 48 korbannya.
Alhasil, atas perbuatannya ini Reynhard Sinaga divonis hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester.
Melansir BBC, kedatangan Reynhard di Inggris sejatinya dalam rangka menempuh pendidikan lantaran ia datang menggunakan visa pelajar pada 2007 saat berumur 24 tahun.
Sayangnya, ini justru menjadi jalan pembuka dari segala petaka yang didalangi pria berkacamata ini.
Diketahui, Reynhard Sinaga pertama kali memerkosa pria pada tahun 2015 dan ditangkap pada 2 Juni 2017.
Menurut pemberitaan, pria yang menjadi sasaran kebejatan Reynhard merupakan pria dengan kecenderungan heteroseksual berusia akhir belasan atau awal 20-an yang sering berada di klub malam dekat kediamannya.
Berdasarkan penuturan para korban, sebagian besar dari mereka mengaku tak ingat kejadian apapun usai mengonsumsi minuman tercampur obat bius yang diberikan oleh pria kelahiran Jambi itu.
Jalan panjang pun harus ditempuh pihak berwajib agar Reynhard Sinaga mendapat ganjaran yang setimpal atas perbuatannya.
Setelah 4 kali proses sidang, Pengadilan Manchester pun menyatakan Reynhard Sinaga bersalah, dan dijatuhi hukuman seumur hidup.
Sementara itu, para korban disebut mengalami trauma, dan sebagian mencoba bunuh diri akibat tindakan sang predator seksual.
Seorang pakar Neuroscience turut mengomentari soal pria kelahiran Jambi tersebut.
Pakar Neuroscience bernama Dokter Ryu Hasan mengatakan Reynhard Sinaga hampir 100% psikopat.
"99,9% psikopat. Psikopat ini adalah seseorang ini tidak bisa berempati," ucap Ryu seperti dilansir Grid.ID pada tayangan KompasTV, pada Sabtu (11/1/2020).
Dr. Ryu pun menerangkan soal gangguan psikopat ditandai dengan tidak adanya empati.
"Secara ilmu syaraf mengenai emosi, orang psikopat itu ada pada amigdala. Amigdala ada pada semua mamalia yang punya otak, bentuknya seperti almond."
"Itu adalah pusat emosi tentang perasaan tidak menyenangkan, ketakutan, gelisah. Pada orang yang psikopat hambatan terhadap fungsi ini tidak ada," terangnya.
Baca Juga: Merasa Mukanya Lebih Muda daripada Umurnya, Predator Seks Reynhard Sinaga Ngaku Mirip Peter Pan
Berbanding terbalik 180 derajat, analisis yang menyebut Reynhard Sinaga adalah seorang psikopat justru mendapat tentangan dari seksolog ternama Indonesia, Dokter Boyke Dian Nugraha.
Pasalnya, ini bakal melemahkan hukuman bakal diterima Reynhard, bahkan bisa jadi meloloskannya dari hukuman mati maupun penjara seumur hidup yang menantinya.
Pendapat Dokter Boyke terungkap dalam penuturannya di channel YouTube ESGE Entertainment pada Jumat (10/1/2020) lalu.
“Saya lebih suka dia dikatakan direhabilitasi. Saya yakin kalau diagnosis dari dokter psikiatrinya bilang dia psikopat, pasti dia akan mendapat potongan karena memang kelainan jiwa.”
“Dan di dalam jiwa psikopat itu bisa bermacem-macem dengan kepribadian macem-macem. Bipolar lah, yang segala macem. Itu butuh diagnosis yang lebih panjang,” jelas Dokter Boyke.
Lebih lanjut, Dokter Boyke menyebut seseorang yang divonis menderita gangguan jiwa tak layak menjalani hukum pidana layaknya orang normal.
“Masuk penjara mungkin, tapi kan dinilai dan diobati di dalam rumah sakit khusus untuk orang-orang sakit jiwa. Mudah-mudahan sih dia mendapatkan grasi atau penurunan hukuman,” sambungnya.
Meski begitu, Dokter Boyke kurang setuju Reynhard Sinaga diganjar hukuman penjara jika memang terbukti secara medis merupakan seorang psikopat.
Karena ia seharusnya mendapat perawatan di rumah sakit jiwa dan bukannya di penjara.
“Membiarkan dia membusuk di penjara tidak bisa!”
“Kalau dia sakit jiwa, tetep. Kalau orang sakit namanya sakit ya, nggak bisa kita kasih hukuman mati atau hukuman seumur hidup,” pungkas Dokter Boyke.
(*)