Grid.ID - Personel Satuan Reskrim Polresta Banda Aceh, berhasil membongkar praktik prostitusi online dari sebuah hotel di Aceh Besar, Rabu (21/3/2018) malam.
Pengungkapan kasus prostistusi via online yang dilakukan oleh polisi itu dengan mengamankan satu pria dan 7 wanita.
Ketujuh wanita itu adalah Ay (28) asal Simeulue, MJ (23) Aceh Tengah, dan RM (23) asal Bireuen. Sedangkan empat wanita lainnya merupakan warga Kota Banda Aceh, masing-masing berinisial CA (24), DS (24), RR (21), dan IZ (23).
MRS (27) seorang pria yang diduga germo atau mucikari, polisi juga ikut mengamankan 7 perempuan.Informasi itu pertama kali diperoleh Serambinews.com, dari pesan berantai yang dikirim melalui aplikasi whatsApp dari satu grup ke grup lainnya.
Untuk memastikan kebenaran pengungkapan kasus prostitusi online, Serambinews.com mendatangi sejumlah sumber di Mapolresta Banda Aceh.
Sementara dari pesan whatsapp yang diterima Serambinews.com, disebutkan pengungkapan kasus esek-esek itu berawal dari laporan yang diterima Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polresta.
(Suami Dian Sastro Dipanggil KPK, Inilah Gurita Kerajaan Bisnis Keluarganya)
Setelah menerima laporan itu, penyelidikan pun dimulai dan petugas pun diturunkan untuk mencari nomor Hp MRS yang diduga sebagai germo dalam kasus prostitusi online itu.
Nomor Hp MRS ditemukan dan petugas yang menyamar itu pun akhirnya terlibat chatting melalui whatsapp dengan MRS.
Kesepakatan pun dicapai, setelah MRS menyebutkan tarif 'mengontrak' sebesar Rp 2 juta untuk seorang wanita.
Ini disertakan mengirimkan sejumlah foto wajah wanita-wanita yang diinginkan.
Dua petugas polisi yang menyamar itu pun memesan dua wanita dengan tarif Rp 4 juta.
(7 Fakta Suami Dian Satro Diperiksa KPK, Dari Pangkal Muara Kasus Hingga Mangkir Datang)
Selanjutnya sesuai jadwal yang telah disepakati, pelaku MRS pun mengantar dua wanita ke hotel di wilayah Aceh Besar itu, menggunakan sepeda motor.
Lalu MRS pun membawa masuk kedua wanita itu ke dalam salah satu kamar hotel.
Transaksi pun dimulai dengan disertai penyerahan uang sebesar Rp 4 juta yang dilakukan oleh petugas yang menyamar.
Setelah transaksi itu, dua wanita itu pun langsung ditinggal di dalam kamar bersama dua anggota yang menyamar itu.
Kemudian MRS yang bermaksud pulang langsung dicegat oleh petugas yang telah siaga di lokasi.
Dalam pengungkapan kasus prostitusi online itu, petugas mengamankan MRS, seorang pria yang diduga germo atau mucikarinya.
Lalu di dalam pesan whatsapp itu juga terlihat 7 wanita yang ikut diamankan.
(Gila, di Negara Ini Prostitusi Boneka Plastik Lagi Hits, Sehari Disewa 12 Kali)
Bisnis prostitusi yang dijalankan oleh MRS alias Andre (28), ternyata memiliki seabrek pelanggan dari berbagai kalangan di Banda Aceh.
Ia membeberkan para pelanggan 'wanita sewaannya' itu saat diwawancarai Serambinews.com , Senin (26/3/2018) di Mapolresta Banda Aceh.
Andre juga mengaku, tarif untuk seorang wanita sekali 'show' mencapai Rp 2 juta.
"Untuk long time Rp 2 juta, untuk short time Rp 1 juta. Dua juta bersih untuk kami, itu di luar biaya hotel, Rp 500 untuk saya," pungkasnya. (*)
Andre juga mengaku, para pelanggan atau lelaki hidung belang yang memesan perempuan-perempuannya selama ini, dari berbagai kalangan.
"Kalau mahasiswa sekali-kali aja, pengusaha iya, semua kalangan ada," kata Andre.
(6 Fakta Bisnis Prostitusi Mahasiswi di Semarang, Mulai Dari Harga Hingga Promosinya)
Andre juga membeberkan, bahkan para pejabat atau birokrat pernah menjadi pelanggannya.
"Ada itu sudah lama, 2016 gitulah," katanya.
Ditanya pejabat apa yang sering menjadi pelanggannya, Andre mengaku dia tidak terlalu tahu terkait detail pekerjaannya di mana.
"Itu saya kurang paham. Tadi saya sudah bilang, apakah (kerja) di kantor gubernur, apakah di bappeda, apakah di DPRA, apakah di gedung wali kota, itu menurut saya orang-orang pejabat, itu pemerintahan namanya ya?," cetus Andre.
Ia juga mengatakan, para pelanggan yang dinilainya sebagai pejabat itu biasanya memilih perempuan-perempuannya yang high class . "Mereka (pejabat) milih yang putih dan yang bersih," pungkasnya. (*)
(Artikel ini juga tayang di Tribunjogja.com dengan judul Berawal dari Pesan PSK Rp 2 Juta, Prostitusi Online di Aceh Akhirnya Terbongkar