Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Banjir yang melanda Jakarta pada awal tahun 2020 mengakibatkan sejumlah mal terpaksa tidak beroperasi demi keselamatan para pengunjung.
Salah satu contohnya adalah Mall Taman Anggrek.
Mal yang berlokasi di Jakarta Barat tersebut terpaksa tutup karena mesin pembangkit listriknya rusak akibat terendam banjir.
Bahkan demi menghindari banjir susulan, pihak Mal Taman Anggrek sampai harus membuat tanggul dengan karung sak pasir dan terpal agar air tidak masuk ke ruang pembangkit listrik yang ada di lantai paling dasar.
Melansir dari Tribun Jakarta, hingga Sabtu (11/01/2020) kemarin, Mal Taman Anggrek belum beroperasi.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh beberapa petugas keamanan yang berjaga di depan pintu masuk mal kepada para pengunjung.
"Maaf bapak, mal belum buka hari ini," kata seorang petugas keamanan, Sabtu (11/01/2020).
Menurut petugas keamanan yang namanya enggan disebutkan tersebut Mal Taman Anggrek hingga kini belum dapat beroperasi karena panel listrik yang ada di dalam mal masih rusak pasca terendam banjir di awal tahun 2020 kemarin.
"Gara-gara kerendam banjir jadi mesinnya masih maintenance. Kemungkinan pertengahan bulan baru buka," jelasnya.
Kepala Humas Mall Taman Anggrek, Elvira Indriasari pun membenarkan bahwa mal belum dapat beroperasi.
"Ya masih (belum beroperasi)," katanya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Sementara itu, Himpunan Penyewa Pusat perbelanjaan Indonesia (HPPBI) hendak menuntut ganti rugi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas banjir yang menyebabkan berhentinya operasional sejumlah mal.
Bahkan ketua HPPBI, Budihardjo Iduansjah, mengatakan pihaknya telah bersurat kepada Pemprov DKI agar membahas kompensasi kerugian.
"Kita mau fair sajalah untuk kompensasi banjir ini," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.
"Sejauh ini kita tuntutannya beberapa kebijakan yang menghambat bisa dicabut, seperti pajak," sambungnya.
Selain itu, Budihardjo mengatakan dalam hitungan kasarnya satu mal dapat merugi hingga Rp 15 miliar selama tutupnya operasional selama setengah bulan ini.
"Kira target per meter persegi Rp 1-2 juta per bulan, ini mereka tutup setengah bulan. Misal Rp 500 ribu, kali saja kalau luas mal ada 30 ribu meter persegi, bisa rugi sampai Rp 15 miliar selama tutup," terangnya.
Budihardjo juga menjelaskan selain Mall Taman Anggrek, ada Mall Cipinang dan Lippo Puri Mall yang juga terpaksa berhenti beroperasi sementara lantaran terkena dampak banjir.
(*)