Selain itu ia sangat angkuh dan sombong, namun sejurus dengan kesombongannya Gunther Prien selalu membuktikannya dengan prestasinya sebagai perwira militer terbaik.
Dengan menggunakan kapal selam U-47, Gunther Prien bersama awaknya menjalankan misi balas dendam Kriegmarine kepada Royal Navy.
Ia berangkat menuju Scapa Flow untuk menenggelamkan apapun kapal yang ada di pelabuhan itu.
Setelah berhasil melewati rintangan yang hampir mustahil dilewati seperti blockships dan ranjau laut, Prien merasa kecewa setelah sampai di Scapa Flow.
Mengintip lewat periskop tak ada kapal perang sebanyak yang ia bayangkan.
Rupanya kapal-kapal perang utama Royal Navy sedang berlayar dilautan.
Tapi di satu sudut pelabuhan Prien melihat ada satu buah kapal perang besar bernama HMS Royal Oak.
Daripada tak mendapat mangsa Prien langsung mentorpedo HMS Royal Oak hingga tenggelam.
17 Oktober 1939 Prien kembali ke Kiel, Jerman.
Disana dia disambut bak pahlawan karena berhasil membalaskan dendam kesumat Kriegsmarine kepada Royal Navy.
Gunther Prien dan awaknya pun langsung disemati Iron Cross, medali penghargaan prestisius Jerman langsung oleh Hitler.
Sedangkan bagi Royal Navy ini adalah tamparan keras bagi mereka karena simbol 'keangkeran' Scapa Flow yang tidak bisa ditembus oleh kapal manapun runtuh di tangan Gunther Prien dan awaknya.
Bahkan Ratu Elizabeth dan Winston Churchill PM inggris geram karena kejadian ini.
Mereka menganggap hal ini adalah sebuah penghinaan habis-habisan bagi kehormatan Royal Navy. (*)