Grid.ID - Cukup sulit bagi aktor dan komika Pandji Pragiwaksono (38) untuk memulai kariernya menjadi sutradara dan penulis skenario, dalam karya film layar lebar perdananya.
Terlebih Pandji sama sekali tidak memiliki pengalaman untuk menulis skenario dan juga mendirect para bintang, yang menjadi pemeran utama dalam film tersebut.
Pandji mengaku banyak belajar dari dua sahabatnya yang sudah menjadi sutradara terlebih dahulu, yakni Raditya Dika dan juga Ernest Prakasa.
"Pastinya susah yah menjadi sutradara. Saya banyak belajar dari Radit dan Ernest. Radit memberikan masukan ke saya, pilih orang terbaik yang ada disekeliling lu, sebelum lu syuting," kata Pandji Pragiwaksono ketika ditemui di sela-sela waktu press screeningdan confrence film Partikelir, di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/3/2018).
"Karena Radit lebih memahami mengenai segi direct cerita yah. Untuk ke Ernest yah gua mencoba banyak belajar menulis skenario," tambahnya.
Mencoba membuka diri kepada Radit dan Ernest, untuk membuka pemikiran Pandji bekerja di balik layar dunia perfilman Indonesia.
(Baca: Nggak Neko-neko, Intip Gaya Maia Estianty yang Super Modis Saat di Bandara)
Terlebih Pandji mendapatkan bantuan dari istrinya, Gamila yang membantu membuat skrip hingga menjadi skenario dalam film karyanya bersama rumah produksi Starvision.
"Setelah bercerita kepada Radit dan Ernest, gua mulai mencari tim. Gua bekerjasama dengan istri gua dan juga Awe, sebagai konsultan komedi," ucapnya.
Mengenai awal mula Pandji membuat karya film, ia dipanggil oleh produser dari Starvision, Chand Parwez untuk memintanya membuat sebuah film dari ide ceritanya Pandji sendiri.
"Awalnya saya dipanggil pak Parwez. Saya kasih 5 skrip atau ide saya untuk diangkat kesebuah film," ungkapnya.
(Baca: Dituduh Hamili Wanita, Enji Mantan Suami Ayu Ting Ting Bersedia Tes DNA)
Pandji pun senang ide cerita yang berjudul 'Partikelir' diminta oleh Chand Parwez diangkat ke sebuah film layar lebar, dikarenakan cerita yang bergenre 'Boddy Cop' sangat jarang di Indonesia.
"Pastinya senang banget karena film tentang Boddy Cop itu tidak ada di Indonesia. Tapi di luar negeri seperti 21 Jumpt Street dan lain-lain, sudah sangat sering di produksi," jelasnya.
Lanjut Pandji, sebagai debutnya ia ingin menampilkan yang terbaik dan tidak mau mencari jumlah atau target penonton, karena ingin mencari penilaian dari penikmat film saja.
"Pastinya ini perdana gua enggak mau mengincar target penonton. Karena menurut gua, kalau penonton sudah berkomentar film ini bagus dan para pemain disini tidak kecewa dengan hasilnya, itu sudah membanggakan bagi gua," ujar Pandji Pragiwaksono. (*Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)
(Baca: Nikita Mirzani Tidak Memusingkan Persetujuan Orang Tua Dipo Latief )
Artikel ini sudah tayang di Wartakotalive dengan judul Jadi Sutradara, Pandji Belajar dari Raditya Dika dan Ernest