Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Pemerkosa berantai, Reynhard Sinaga melontarkan pernyataan mengejutkan dalam persidangan.
Di hadapan para juri, Reynhard Sinaga mengungkap alasannya meniduri para korbannya di lantai apartemen.
Ia mengaku memilih memperkosa korbannya di lantai lantaran tidak ingin membuat tempat tidurnya berantakan.
Baca Juga: Misteri Obat yang Digunakan Reynhard Sinaga, Hanya Seharga Rp 17 Ribu Tapi Efeknya Mematikan!
Reynhard awalnya mengklaim bahwa para korban yang lebih dulu mendekatinya di pusat kota Manchester, tak jauh dari apartemennya.
Lalu mereka setuju untuk melakukan hubungan seks, sementara para korbannya disebut hanya berpura-pura mati.
Reynhard mengatakan, semua korbannya menikmati momen tersebut namun mereka tidak menunjukkan secara langsung.
Berusaha menjatuhkan argumen Reynhard, Jaksa Simkin lantas menunjukkan video yang difilmkan oleh mahasiswa asal Indonesia itu.
Di dalam video tersebut, tidak ada percakapan maupun ciuman yang dilakukan antara Reynhard dan korban.
Namun Reynhard mengelak dengan mengatakan bahwa mereka hanya pura-pura tidur.
Simkin kembali melontarkan pertanyaan mengenai alasannya melakukan hubungan seks di lantai.
"Mengapa tidak di tempat tidur?" tanyanya dikutip dari Birminghammail.co.uk, Senin (13/1/2020).
Pria yang dipanggil Rey ini lantas mengatakan bahwa ia tidak ingin membuat tempat tidurnya berantakan.
"Karena kami duduk di lantai dan aku juga tidak ingin membuat berantakan tempat tidurku," kata Rey.
"Mengapa tidak katakan saja, 'Ayo ke tempat tidur?'" tanya Simkin kembali.
"Tempat tidurku berisik," jawab Rey.
Mendengar jawaban itu, Simkin membalas dengan mengatakan bahwa Rey hanya berbicara omong kosong.
Dalam foto yang dirilis oleh pihak kepolisian, terlihat selimut putih masih tergelar di lantai kamar tidurnya.
Ketika ditanya mengapa ia menyimpan foto-foto para korbannya, Reynhard mengaku semua itu hanya sebagai dokumentasinya.
"Aku menyimpannya untuk diriku sendiri. Tidak ada bukti, aku mengunggah di internet."
"Hanya karena itu tampak aneh seperti Fifty Shades of Grey atau semacamnya, bukan berarti itu tidak ada," tandasnya.
Reynhard Sinaga telah terbukti bersalah atas kasus perkosaan yang dilakukan pada 48 korban sejak 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.
Namun detektif percaya jumlah korban Reynhard Sinaga sebenarnya mendekati 200 orang.
Akibat perbuatannya itu, Reynhard Sinaga dihukum penjara seumur hidup.
(*)