"Nanti ada pemeriksaan luar. Kemudian dilakukan pemeriksaan dalam, organ-organ tubuh," ujar Kombes Saptono Erlangga, Kabid Humas Polda Jawa Barat.
Sementara itu, dilansir dari laman Tribun Jabar, Teddy menjelaskan perihal catatan kesehatan Lina yang diketahui memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi.
"Kalau dari hipertensi, itu sebelumnya makan nasi padang, bukan jelek-jelekin itu ya," ujarnya di Satreskrim Polrestabes Bandung, Sabtu (11/1/2020), dikutip dari TribunJabar.id pada Senin (13/1/2020).
Tak hanya nasi padang, Lina juga disebut banyak mengonsumsi makanan berminyak, sehingga ia menduga asam lambung sang istri naik.
"Dari situ agak susah nelen (menelan). Jadi kayak lambungnya naik ke saluran THT. Jadi agak susah nelen dan susah nafas," jelasnya.
Dugaan Teddy tersebut lantaran beberapa bulan sebelum meninggal Lina sempat dilarikan ke IGD pada 21 November 2019.
Baca Juga: Teriak Melarang Memandikan Jenazah, Teddy Berharap Ada Keajaiban Mendiang Lina Sadar Lagi, Kok Bisa?
"(Dokter) diagnosa asam lambung, terus dikasih obat, tahunya tanggal 23 November balik lagi," ujar Teddy.
Tak hanya itu, Lina kembali datang ke rumah sakit usai mengaku sesak napas.
"Sampai tanggal 11 Desember baru sesak lagi. Sekalian saja cek, pindah ke Rumah Sakit Santosa," imbuhnya.
Teddy pun kembali mengatakan diagnosa dokter yang menyebut sang istri mengalami sakit asam lambung.
"Dibilang sama, asam lambung juga. Terus yang lainnya sehat, darahnya sempat 220 per diastolik sistolik itu tinggi saja. 220 per 150 kalau enggak salah. Terus paling rendah itu 150 per 110," pungkasnya.
Sementara itu, usai menjalani serangkaian penyelidikan Teddy kini mengaku telah lega.
"Lega lah, tinggal nanti tunggu hasilnya biar nggak simpang-siur. Biar nggak jadi ada teka-teki atau menemukan titik terang," tutur Teddy. (*)