Grid.ID - Indraguna Sutowo suami dari Dian Sastro mangkir atas panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi, pada Selasa (27/3/2018) kemarin.
Indra dipanggil KPK sebagai saksi untuk kasus dugaan suap oleh mantan Dirut PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Emirsyah Satar.
Emir diduga terlibat dalam pengadaan pesawat dan mesin Airbus SAS serta Rolls-Royce PLC di Garuda Indonesia.
"Hingga sore penyidik belum memperoleh konfirmasi terkait alasan ketidakhadiran saksi (Maulana)," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, kepada wartawan di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Pihak KPK mengatakan jika Maulana Indraguna Sutowo akan dipanggil kembali dengan waktu yang belum ditentukan.
Lalu, kemana suami Dian Sastro ini?
Dikutip Grid.ID dari akun Instagram 3 hari sebelum jadwal pemanggilan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, suami Dian Sastro, Indraguna Sutowo sedang tidak ada di Indonesia.
Tiga hari sebelumnya atau tepatnya Minggu (25/3/2018), suami Dian Sastro berada di Melbourne, Australia.
(Baca: Nikita Mirzani Tidak Memusingkan Persetujuan Orang Tua Dipo Latief )
Keberadaannya di Grand Prix Circuit, Melbourne untuk melihat ajang Formula 1.
Ia juga mendukung salah satu pembalap dari Indonesia yang turun dalam ajang Ferrari Challenge 2018.
Dikutip dari laman Ferrari.com, Ferrari Challenge 2018 seri Australia digelar pada tanggal 22 - 25 Maret 2018 di Albert Park, Melbourne, Australia.
"Ferrari Challenge | F1 Season opener| Proud to have an Indonesian driver at the top of the Podium & National Anthem being played to the world ...| Congrats Rama for winning both races|," tulis Indraguna Sutowo Instagram.
Ia mengunggah sebuah foto bersama dalam foto bersama Rama Danindro, pembalap Ferrari Callenge dari Indonesia yang berhasil naik podium juara 1.
Foto yang diunggah ini pun membuat netizen berkomentar dan seakan mengingatkan jika suami Dian Sastro mendapatkan panggilan dari KPK.
Akun @rahmasusanti77 berujar, "Jangan mangkir panggilan kpk."
Senada, akun @vinaam_tbg menuliskan komentar, "Di panggil kpk noh."
Kasus dugaan suap oleh mantan Dirut PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Emirsyah Satar bergulir sejak tahun 2017.
Dalam kasus ini, perantara pembelian ini adalah Soetikno Soedarjo, Komisaris dan Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi (MRA) yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Saat ini Indra menjabat sebagai CEO PT Mugi Rekso Abadi (MRA), menggantikan posisi Soetikno Soedarjo.
Lewat Soetikno Soedarjo inilah Emirsyah Satar diduga menerima suap.
Soetikno yang merupakan beneficial owner Connaught International Pte Ltd diduga bertindak sebagai perantara suap.
PK menggeledah kantor tersangka Soetikno Soedarjo di PT Mugi Rekso Abadi dan di PT Dimitri Utama Abadi di wisma MRA Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu, (2/4/2017).
Sebelumnya KPK juga menggeledah kantor PT Mugi Rekso Abadi (MRA) dan di PT Dimitri Utama Abadi pada tanggal 18-19 Januari 2017. (*)