Grid.ID - Nyeri adalah sinyal normal tubuh yang memberitahu kamu kalau tubuhmu sedang terluka atau memiliki gangguan.
Rasa nyeri itu terkadang bisa hadir secara tiba-tiba dan menghilang dengan sendirinya.
Namun jika kamu menderita rasa nyeri selama 3 hingga 6 bulan atau lebih maka itu disebut dengan nyeri kronis.
Dilansir Grid.ID dari laman Boldsky, nyeri kronis ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan emosionalmu.
Diperkirakan sekitar 25 persen dari orang-orang dengan nyeri kronis akan mulai mengalami kondisi yang disebut dengan CPS atau chronic pain syndrome.
Saat itulah kamu akan memiliki gejala seperti depresi, kecemasan yang akan mengganggu kehidupan kamu sehari-hari.
Penyebab CPS tidak diketahui, entah karena cedera atau masalah sendi, kerusakan saraf atau lainnya belum pasti penyebabnya.
PAra ahli percaya bahwa orang yang memiliki kondisi ini memiliki masalah dengan sistem saraf dan kelenjar yang digunakan tubuh untuk menangani stres.
CPS bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin.
(BACA: Coba Pakai 3 Vitamin Ini Untuk Melentikkan Bulu Mata dan Melebatkan Alis, Apa Aja nih? )
Namun hal ini paling sering terjadi pada wanita.
Beberapa gejala dari CPS yang perlu kamu ketahui adalah kesehatan fisik dan emosional bahkan kehidupan sosial kamu.
Rasa sakit dapat menyebabkan gejala lain seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, mudah tersinggung dan rasa bersalah.
Untuk pengobatan pada rasa nyeri ini bisa kamu lakukan ketika kamu merasa tidak kuat lagi untuk menahan rasa sakitnya.
Namun ada cara yang lebih sederhana sebelum kamu memeriksakan diri ke dokter.
(BACA: 4 Cara Agar Kamu Jadi Lebih Produktif di Jam Pertama Kerja )
Berjalan adalah salah satu cara terbaik untuk meringankan rasa sakit kronis.
Berjalan adalah latihan yang membantu melepaskan endorfin.
Endorfin adalah senyawa penghilang rasa sakit alami pada tubuh.
Jika keadaan tidak berubah, segeralah periksa ke dokter.
Di sana akan kamu akan menjalani tes seperti computed tomography, magnetic resonance imaging (MRI) dan x-ray.
(BACA: 7 Pasukan Komando Terbaik di Dunia, Kopassus Juga Termasuk! )
Perawatan lainnya seperti terapi okupasi, fisik, konseling, teknik relaksasi, stimulasi sumsum tulang belakang.(*)