Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
Grid.ID - Keluarga di Italia ini mungkin akan menyita perhatian banyak orang lewat kisahnya.
Bagaimana tidak, jika semua orang mungkin berharap tak pernah merasakan sakit, keluarga ini benar-benar mengalaminya.
Keluarga Marsili, sebuah keluarga yang mengalami kelainan gen hingga membuat mereka tak bisa merasakan rasa sakit.
Dilansir Grid.ID dari laman Curiosity, tak hanya satu anggota keluarga saja, beberapa anak bahkan ibu di keluarga ini punya gejala yang sama.
Salah satu anaknya, Letizia Marsili pernah mengalami retak bahu saat bermain ski.
(BACA : Bukan Rusia dan Amerika, Negara Inilah Penemu Pesawat Jet Pertama Kali di Dunia)
Alih-alih menangis, Letizia bahkan tak merasakan sakit sama sekali.
Kejadian ini kemudian diketahui setelah ia merasa sedikit kesemutan di jari-jarinya.
Tak berhenti di situ, ia juga pernah mematahkan sikunya saat bermain tenis.
Dan lagi-lagi Letizia tak menyadari kecelakaan yang dialaminya.
Saudaranya juga bernasip sama.
Saudara Letizia mengalami cedera kaki saat bermain sepak bola.
(BACA : Fly Geyser, Keindahan Alam yang Bermula dari Kesalahan Manusia)
Ia bahkan tak merasa kesakitan saat menyantap makanan panas yang baru matang.
Ibu mereka juga mengalami hal yang sama dan punya potensi untuk melukai dirinya sendiri.
Jika kamu melihat ini sebagai sebuah anugerah, kalian salah besar.
Ada sisi negatif yang mereka rasakan saat mengalami kelainan gen ini.
Banyaknya bahaya yang bisa mengancam mereka sehingga membuat kelainan ini perlu diwaspadai.
(BACA : 5 Buah dengan Kandungan Kalori Terbanyak nih, Jangan-jangan Favorit Kamu?)
Mereka tak bisa mengetahui seberapa parah penyakit yang mereka rasakan karena tak ada rasa sakit yang menyerang.
Bahkan bisa jadi mereka tak akan sadar kalau sedang mengalami penyakit serius.
Menurut penelitian yang menguji keluarga ini, terdapat mutasi gen ZFHX2 dalam tubuh mereka.
Mutasi gen inilah yang membuat mereka tidak bisa merasakan sakit dan tidak sepeka orang lain.
Saat ini, para peneliti sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui langkah dan penanganan lanjutan pada fenomena ini.(*)