Menurut Joyodiningrat, perjanjian tersebut dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit dengan bangsa Portugis sebagai wakil orang Barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka pada 1518.
Sementara itu melasir dari Tribun Jakarta, rasa penasaran dan keanehan yang dirasakan warga kian bertmbah.
Warga menyebutkan adanya kemunculan batu prasasti raksasa di malam hari di minggu kedua bulan Oktober.
Baca Juga: Ingin Rilis Lagu Berjudul Sama dengan Milik Justin Bieber, Selena Gomez: Itu Salah Satu Favoritku!
"Itu batunya datang jam setengah tiga malam, otomatis kita sebagai tetangga dekat jelas dengar suaranya," tegas Sumarni
Setalah datang batu besar tersebut Sumarni juga melihat ada kursi yang sudah tertata Rapi.
Konon batu besar itu dianggap sebagai bentuk bangunan Prasasti tanda telah sah menjadi kerajaan berdiri.
(*)