Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Menjadi vegan atau vegetarian sekarang ini bukan lagi perkara soal kesehatan.
Mereka lebih suka memandang pilihannya ini sebagai jalan hidup.
Apalagi buat para vegan, yang nggak akan pernah makan atau menggunakan segala macam produk yang melibatkan nyawa hewan.
Sebenarnya jadi vegan atau vegetarian juga ada plus minusnya loh.
( BACA JUGA: Pizza Centoundici Formaggi, Pecahkan Rekor Dunia Setelah Gunakan 111 Jenis Keju dalam Satu Masakan )
Seburuk apapun, produk hewani punya beragam manfaat yang belum tentu bisa kita dapatkan dari produk-produk nabati.
Ada kalanya para vegan dan vegetarian pengin merasakan 'nikmatnya' daging.
Tapi karena jalan hidup yang mereka pilih, otomatis para vegan dan vegetarian harus putar otak mencari subtitusi alias pengganti daging.
Pilihannya macam-macam.
( BACA JUGA: Rilis Series Terbaru, Vivo Umumkan Spesifikasi Kamera Vivo V9! )
Ada yang menggunakan olahan jamur, protein rekayasa, kedelai, atau kacang-kacangan lain.
Di Indonesia, pada umumnya para vegan dan vegetarian menggunakan jamur serta kacang-kacangan yang diolah sedemikian rupa sehingga rasanya menjadi mirip dengan daging.
Di luar negeri, khususnya Amerika Serikat, mereka punya alternatif pilihan lain yang ternyata juga cukup digemari semua masyarakat Indonesia.
( BACA JUGA: Maudy Ayunda Tampil Elegan dan Mewah dengan Balutan Dress Bernuansa Gold, Bikin Kamu Terpesona! )
Ya, mereka menggunakan buah nangka sebagai subtitusi daging.
Nangka yang merupakan buah asli Asia Selatan dan Asia Tenggara ini sering digunakan sebagai subtitusi daging karena punya tekstur serat yang cukup mirip.
Melansir dari laman Women's Health, ahli gizi kenamaan Kelly R. Jones mengatakan, olahan nangka punya persamaan yang cukup besar dengan daging ayam dan babi.
Beda dengan di Indonesia yang biasa menjual nangka dalam kondisi utuh, di Amerika Serikat buah ini dijual dalam kemasan per pak, atau bahkan kalengan.
( BACA JUGA: Yakhont, Rudal Maut Pemusnah Kapal Milik Indonesia yang Bikin Panik Negara Tetangga )
"Di Indonesia kan juga ada olahan masakan dari nangka, seperti gudeg dan gulai nangka?"
Nah, ini bedanya.
Selain nangka muda, nangka yang sudah matang pun juga biasa diolah menjadi makanan.
Walaupun jadi favorit di Negeri Paman Sam, Jones tidak menyarankan untuk mengonsumsi nangka setiap harinya.
( BACA JUGA: Cantiknya Duo Melanie Saat Mengenakan Kebaya di Fashion Show 29 Tahun Anne Avantie Berkarya )
Satu setengah cangkir nangka hanya memiliki kadar protein kurang dari 3 gram.
Bandingkan aja dengan tahu bertakaran sama yang bisa menyuplai 21 gram protein.
Nangka juga mengandung serat serta vitamin B yang cukup sedikit.
( BACA JUGA: Proses Perceraiannya dengan Andika Kangen Band Belum Selesai, Chairunnisa: Saya Masih Istri Dia )
Padahal para vegan dan vegetarian membutuhkan dua zat ini untuk menjaga mereka tetap kenyang dan menjaga proses metabolisme, kualitas darah, serta kesehatan jantung.
Maka dari itu, Jones menyarankan agar mengombinasikan nangka dengan beragam bahan makanan yang kaya akan protein lainnya.
Buat kamu yang vegan dan vegetarian, berminat untuk cobain 'daging' nangka nggak nih? (*)