Hirohito bertanya seperti itu karena tidak tahu keadaan sebenarnya bahwa angkatan lautnya sudah berada di titik nadir dan sebentar lagi kolaps.
(BACA : Menyelami Gruner See, Hutan Ajaib yang Tenggelam Setiap Musim Panas)
Setelah merasa ditekan dan 'disentil' kaisar maka angkatan laut Jepang mulai merancang misi serangan bunuh diri demi memperlihatkan jiwa Bushido rela mati demi kaisar dan negara.
Maka disusunlah operasi militer bunuh diri bagi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang bernama Ten-Go.
Operasi ini dirancang langsung oleh Panglima Tertinggi Armada Gabungan, Laksamana Toyoda Soemu.
Unsur yang terlibat dalam operasi ini ialah battleship terbesar di dunia, Armada Yamato dan kapal pengawalnya.
Dikatakan operasi bunuh diri, karena misi dalam operasi ini sengaja mengorbankan Armada Yamato di laut.
Hanya ada bahan bakar sekali jalan untuk pergi bagi armada Jepang dalam misi ini alias One Way Ticket.
Para awak kapal pelaksana misi Ten-Go juga diharuskan terjun ke laut jika kapal sudah rusak dan harus segera berenang kembali ke daratan Okinawa untuk kembali melakukan perlawanan kepada tentara sekutu.
(BACA : 4 Camilan Tinggi Protein yang Bikin Kamu Kenyang Sampai Pukul 9 Malam )
Pimpinan armada Laksamana Seiichi Ito sebenarnya sudah membaca kegagalan operasi ini dan menganggap Ten-Go adalaha operasi sia-sia serta tak ada gunanya.
Namun para petinggi angkatan laut lainnya kemudian menimpali bahwa operasi ini "untuk menjaga tradisi dan kehormatan angkatan laut."