Berkat prestasinya di kancah pertempuran, Visser disekolahkan di Sekolah Perwira Para (Penerjun) di India sebelum dikirim ke Asia Tenggara.
Ia kemudian mendapat pelatihan sebagai pasukan khusus Belanda KST KNIL.
(BACA : 5 Mitos Tentang Pelembap yang Tidak Boleh Kamu Percaya Lagi)
Niat Belanda mengirim Visser dan tentara lainnya ke Asia Tenggara tak lain untuk kembali ke Indonesia yang saat itu sudah merdeka.
Misinya cuma satu, merebut kembali bekas koloni Belanda di Hindia itu.
Visser kemudian dikirim ke Jakarta pada tahun 1946 dengan dalih melucuti senjata tentara Jepang dan membebaskan tawanan pihak sekutu.
Awalnya Visser yakin dirinya akan mendapatkan lagi prestasi tempur dan akan mengembalikan Indonesia sebagai koloni Belanda.
Di Indonesia saat itu terjadi agresi militer Belanda ke 1 dan 2 Visser pun diserahi tugas untuk mencetak pasukan penerjun payung KNIL.
Setelah pengakuan kedaulatan Belanda kepada Indonesia, semua antek-antek Belanda di Indonesia harus angkat kaki dari bumi pertiwi.
Tapi tidak bagi Visser, ia membelot kepada negara kelahirannya.
Rupanya ia malah betah tinggal di Indonesia dan mulai mencintai negeri ini.
(BACA : 4 Fakta Mengejutkan tentang Astronomi yang Tidak Akan Kamu Ketahui di Sekolah, Penasaran?)