Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Orang tua dari anak-anak pengidap kanker di Tiongkok telah melakukan hal tak terduga pada kedua buah hatinya.
Mereka telah mengatur anak-anak mereka yang tengah sakit kritis untuk menikah.
Kedua keluarga takut anak-anak itu mungkin tidak akan hidup cukup lama untuk menemukan pasangan mereka.
Sehingga hal itu mendorong kedua orang tua untuk melakukan upacara pernikahan tak biasa selagi anaknya masih bisa.
Dilansir Grid.ID dari Dailymail, anak laki-laki bernama Wu Tianyi dan gadis kecil bernama Sun Yichen keduanya masih berusia dua tahun.
Mereka menderita Leukemia Myeloid akut.
Penyakit ini sejenis Leukemia yang berkembang dengan cepat.
Mereka sedang menunggu transplantasi sumsum tulang masing-masing.
Kedua balita itu menghadiri upacara pernikahan dan berpose untuk 'foto pernikahan' mereka di Beijing pada hari Senin, (26/3/2018).
Tianyi mengenakan setelan jas motif belang-belang kecil dan topi.
Sementara Yichen mengenakan gaun warna pink.
(BACA : Hormon Reproduksi Tidak Seimbang, Segera Atasi dengan Ini, Biar Nggak Kebablasan, Seperti Apa?)
"Saya memakaikan gaun untuk putri saya. Setelah saya melakukan itu, saya menangis," kata ibu Yichen, Hu Xiaomeng.
“Ini adalah mimpi saya untuk melihat dia mengenakan gaun pengantin suatu hari nanti, tetapi karena dia sangat kritis sekarang, saya khawatir saya tidak akan mendapatkan kesempatan untuk melihatnya," lanjutnya.
"Dia berbagi bangsal dengan Tianyi dan mereka berdua rukun, jadi kami pikir kami harus melakukan upacara pernikahan," tambahnya.
Keluarga Yichen berasal dari Provinsi Henan.
Yichen jatuh sakit parah pada September 2017 lalu.
Gadis kecil itu mengalami demam tinggi dan menderita sakit di sekujur tubuhnya.
Dokter setempat gagal mendiagnosis sakit Yichen.
(BACA : Kenapa ya Mulut dan Lidah Kita Terasa Gatal Saat Mengonsumsi Nanas?)
Orang tuanya lalu membawa Yichen dari kampung halaman mereka ke Beijing untuk mencari perawatan medis yang lebih baik.
Hu, yang merupakan ibu rumah, dan suaminya yang bekerja sebagai seorang sopir, telah menghabiskan semua tabungan mereka untuk pengobatan Yichen.
Mereka harus menjual rumah mereka seharga 200.000 yuan (sekita Rp 437 juta) untuk membiayai pengobatan dan kini uang mereka hampir habis.
Hu dan suaminya sekarang tinggal di apartemen sewaan di Beijing.
Mereka harus membayar 2.500 yuan (sekitar Rp 5,4 juta) setiap bulan.
Kini mereka berusaha untuk meminjam uang dari kerabat untuk biaya transplantasi sumsum tulang Yichen.
Keduanya harus menyiapkan uang sekitar 800.000 yuan (Rp 1,7 miliar).
"Tim dokter memberi tahu saya bahwa transplantasi akan segera dilakukan. Suami saya akan menyumbangkan sumsum tulangnya kepada Yichen," ujar Hu.
(BACA : Video Anggota TNI Tak Tanggapi Emosi Pengendara Mobil di Bawah Umur Tuai Pujian Netizen)
"Dia berhenti bekerja karena dia perlu beristirahat dan mempersiapkan transplantasi," lanjutnya.
"Tidak peduli betapa sulitnya, aku akan menyelamatkan putriku," ujarnya.
Keluarga Tianyi, yang juga berasal dari Henan, berbagi cerita yang serupa.
Ayah Tianyi, Wu Laixin, mengatakan "Ini hal yang besar bagi setiap orang tua untuk melihat putranya menikah".
"Anak saya akan menjalani transplantasi dan saya tidak tahu apakah itu akan berhasil. Jadi saya ingin dia mengadakan pernikahan," lanjutnya.
"Kami bertanya kepada orang tua Yichen apakah dia bersedia menjadi pengantinnya, dan mereka setuju," katanya.
"Jika transplantasi berhasil. Setelah dia dewasa, dia bisa melihat ke belakang dan mengingat betapa kuatnya dia dulu," pungkasnya.
(BACA : 5 Mitos Tentang Pelembap yang Tidak Boleh Kamu Percaya Lagi)
Tianyi sudah sakit sekitar delapan bulan.
Dia dirawat di Rumah Sakit Beijing setelah orangtuanya membawanya ke berbagai rumah sakit di Henan, tetapi gagal menemukan solusi medis.
Wu, adalah seorang penjual buah.
Ia berhenti dari pekerjaannya untuk merawat anak laki-lakinya itu.
Dia dan istrinya yang merupakan seorang ibu rumah tangga, telah menghabiskan hampir 400.000 yuan (Rp 874 juta) untuk pengobatan Tianyi.
Mereka juga tinggal di sebuah apartemen sewaan di dekat rumah sakit.
Keduanya membayar 4.600 yuan (sekitar Rp 10 juta) sebulan.
Orang tua Tianyi mengatakan bahwa dokter berencana melakukan transplantasi pada bulan April.
(BACA : Cara Keluar Diam-Diam Dari Grup WhatsApp Tanpa Ketahuan Anggota Lain)
Mereka harus menyiapkan uang sekitar 600.000 yuan (sekitar Rp 1,3 miliar) untuk itu.
"Aku sudah berhenti dari pekerjaanku, jadi sekarang aku berusaha menghasilkan uang dengan menyiarkan hidup kita melalui aplikasi live streaming," ujar Wu.
Pernikahan Tianyi dan Yichen diselenggarakan dan didanai oleh Han Yuqi, seorang sukarelawan yang telah membantu kedua keluarga.
Han, seorang mahasiswi berusia 21 tahun, mengatakan ia menghabiskan sekitar 300 yuan (Rp 650 ribu) untuk membeli kostum kedua balita itu.
Tempat upacara pernikahan itu disewakan kepada mereka secara gratis oleh perusahaan media lokal.
Han mengatakan, "Semua yang hadir sangat tersentuh oleh acara pernikahan itu. Kami semua menangis".
"Saya dengan tulus berharap kedua anak itu dapat pulih dari cobaan mereka, dan saya berharap lebih banyak orang dapat memberikan bantuan kepada keluarga yang tidak beruntung seperti mereka," lanjutnya.(*)