Find Us On Social Media :

Awasi Pergaulan Anak, Inilah Beberapa Dampak dari Minum Minuman Keras untuk Remaja, Ngeri Banget nih

By Fahrisa Surya, Jumat, 30 Maret 2018 | 21:47 WIB

Dampak dari Minum Minuman Keras untuk Remaja | yourteenmag.com

Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta R

Grid.ID Minuman keras memang tidak disarankan.

Selain menimbulkan efek mabuk, minuman ini juga bisa membawa dampak buruk pada kesehatan.

Baik itu kesehatan fisik maupun mental.

Selain itu, minuman keras juga bisa menimbulkan efek ketagihan.

(BACA: Baby Walker Tidak Aman Untuk Bayi? Masa sih? Simak Penjelasannya Berikut Ini)

Parahnya, jika hal ini dialami oleh remaja yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, maka minuman keras akan berdampak pada kondisi tubuhnya.

Beberapa hal yang bisa terjadi di antaranya sebagai berikut.

Yang dilansir Grid.ID dari laman Mom Junction.

1. Kerusakan otak

Minuman keras bisa berdampak pada kerusakan otak yang bisa ditandai dengan perkembangan fisik yang terganggu.

Juga tingkat emosional yang tidak stabil.

(BACA: Jadi Teman Anak-anak Saat Mandi, Ternyata Isi Dalam Mainan Bebek Bisa Membahayakan)

2. Kecelakaan

Bukan rahasia lagi jika minuman keras bisa sebabkan mabuk, juga hilang kesadaran.

Hal ini akan sangat membahayakan dan bisa berakibat pada kecelakaan.

3. Overdosis atau keracunan

Siapa bilang minuman keras tidak bisa sebabkan overdosis atau pun keracunan?

Beberapa pertandanya adalah seperti hilang kesadaran atau mulai muncul perilaku aneh.

Bahkan saat efek alkoholnya sudah hilang.

(BACA: Inilah 5 Tanda Anakmu Jadi Korban Bullying, Orangtua Wajib Tahu!)

4. Gangguan pernapasan

Alkohol yang terkandung dalam minuman keras akan membuat detak jantung meningkat dan aliran darah lebih cepat.

Namun hal ini juga bisa sebabkan gangguan pernapasan.

Di mana hal ini ditandai dengan kulit yang dingin, wajah pucat dan mulai membiru.

5. Masalah kesehatan jangka panjang

Kerap mengonsumsi minuman ini saat usia muda bisa berakibat pada kesehatan jangka panjang.

Yang akan dirasakan saat telah berusia seperti gangguan metabolisme dan depresi. (*)