Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Tak semua pasangan di dunia menyukai berhubungan intim secara langsung.
Terkadang ada pula pasangan yang memilih untuk menggunakan pengaman untuk menghindari kehamilan.
Namun apa jadinya bila pengaman atau kondom yang digunakan justru tak berfungsi dengan semestinya.
Seperti kejadian yang menimpa seorang pria di Haining Tiongkok ini.
Melansir dari laman World of Buzz, pria tersebut dan istrinya memang sedang ingin melakukan hubungan intim.
Namun keduanya sepakat untuk memakai pengaman untuk mencegah kehamilan.
Pria yang diketahui bermarga Wang tersebut menuturkan dia dan sang istri memang sudah memiliki dua anak.
Dan keduanya juga sudah sepakat untuk tidak akan menambah momongan lagi.
Akhirnya sang suami pun membeli kondom tersebut untuk meminimalkan resiko.
Namun setelah melakukan hubungan suami istri, ia melihat kejanggalan pada kondom yang dipakainnya karena berlubang dan bocor.
Panik, ia akhirnya pergi membelikan pil kontrasepsi untuk istrinya untuk mencegah kehamilan.
Keesokan harinya, ia kembali melakukan hubungan intim dan sekali lagi menemukan lubang yang sama.
Sontak saja ia kesal bukan kepalang.
Baca Juga: Video Viral: Mahasiswa Temukan Kondom dan Tisu Magic di Laci Anggota DPRD saat Sedang Demo
Ditambah lagi, alat kontrasepsi yang dipakai istrinya ternyata tidak berfungsi dengan baik hingga membuat istrinya hamil.
Nahasnya, saat sang istri hamil, ia menderita beberapa komplikasi yang menyebabkan kehamilan istrinya tak berjalan lancar.
Kehamilan tersebut bahkan harus digugurkan demi menyelamatkan nyawa sang istri.
Mau tidak mau, keduanya pun akhirnya tidak dapat mempertahankannya.
Baca Juga: Vanessa Angel Membantah Prostitusi, Polisi Ungkap Kondom yang Terbukti Bekas Pakai
Usai kejadian tersebut, sang pria langsung marah dan melayangkan protes ke apotek di mana ia membeli kondom.
Ia mengatakan tempat tersebut telah menjual kondom palsu.
Sementara itu, pihak apotek mengatakan jika produk yang dijualnya asli, sehingga mereka berniat melakukan tindakan hukum kepada pihak penyuplai kondom tersebut untuk meminta kompensasi.
Perusahaan yang menyuplai kondom tersebut akhirnya setuju untuk membayar kondom dan kontrasepsi yang sebelumnya Wang beli, akan tetapi mereka tetap mengatakan jika kondom yang dijualnya tak memiliki masalah.
Meski begitu, Wang mengaku masih keberatan mengingat sang istri mengalami trauma secara emosianal akibat kehamilannya yang bermasalah dan terpaksa digugurkan.
(*)