Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Samurai atau yang dalam bahasa Jepang juga disebut dengan Bushi adalah perwira militer kelas elit pada masa pra-industri di Jepang.
Seorang samurai bekerja untuk majikan atau tuan tanah yang disebut dengan Daimyo.
Namun, ada samurai yang tidak memiliki majikan.
Samurai itu disebut dengan ronin.
(BACA: Inilah Alasan Seorang Samurai Jepang Bangga Melakukan Bunuh Diri)
Sampai saat ini, tidak ada foto dari samurai terakhir, Saigo Takamori yang dapat dipastikan benar-benar ada.
Sampai akhirnya sebuah lukisan yang diduga adalah potret dari Saigo Takamori ditemukan.
Lukisan dari Saigo Takamori yang dipercaya sebagai samurai terakhir itu seolah menampilkan kisah samurai yang berbeda dari yang kita ketahui selama ini.
Kisahnya sangat jauh berbeda dari yang biasanya kita lihat dalam film Hollywood berjudul Last Samurai.
Dilansir dari laman Asahi Shinbun pada Senin (22/01/2018), sebuah lukisan cat minyak yang tidak diketahui siapa pelukisnya itu menampilkan sosok yang diyakini sebagai Saigo Takamori.
Kini, lukisan itu dipamerkan di dalam sebuah museum Saigo Nanshu Kenshokan yang terletak di Kagoshima-shi, Kagoshima.
Lukisan yang berukuran 54 x 45 cm itu ditemukan di rumah Kanehiko Marutani (87) dan istrinya, Shoko (83) di Makurazaki, Prefektur Kagoshima.
Menurut pasangan tersebut, lukisan ini sudah dipajang sejak tahun 1926 di sebuah ruangan keluarga Shoko.
Saigo Takamori diketahui sebagai salah satu samurai yang paling berpengaruh dalam sejarah Jepang.
Ia memainkan peranan kunci dalam menggulingkan Shogun Tokugawa ketika mendirikan restorasi Meiji.
Sementara itu, seorang manajer kafe, Hiroshi Wakamatsu (57) mengatakan bahwa nenek buyutnya, Iwayama Toku telah menikah dengan adik laki-laki dari istri Saigo yang bernama Ito.
Wakamatsu menyatakan bahwa potret lukisan itu sesuai dengan sosok Saigo yang selalu diceritakan oleh nenek buyutnya.
(BACA: Istri Samurai yang Telah Melakukan Harakiri Akan Berujung Seperti Ini, Mengerikan!)
Pada tahun 1951, satu tahun sebelum meninggal di usia 97, Toku menyebutkan ciri-ciri Saigo di depan walikota Kagoshima yang saat itu menjabat.
Sebagian rambut Saigo hilang di kedua sisi dahinya.
Daerah-daerah di atas matanya sedikit bengkak.
Ia juga menggambarkan jika bentuk telinga Saigo memanjang vertikal.
Museum Saigo Nanshu Kenshokan yang mengelola barang-barang milik Saigo mengatakan bahwa mereka akan memamerkan lukisan itu sampai 31 Maret mendatang. (*)