Dari penuturan bapak dua anak ini, seseorang yang memiliki kemampuan menyembuhkan tidak akan pernah memamerkannya kepada orang lain.
"Ada beberapa orang yang mendapatkan karomah bukan mukjizat. Kalau mujizat jelas, hak prerogatif Allah kepada para nabi dan rasul.
"Tapi kalau karomah, hak prerogatif nabi kepada orang-orang sholeh dan sholeha. Karomah adalah sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh rata-rata manusia, contoh menyembuhkan orang sakit," ungkap sang ustaz.
"Tetapi orang yang punya karomah tidak pernah show off, tidak pernah menunjukkan dirinya. Orang yang karomah cenderung diam. Tapi ketika ada orang datang ke rumahnya, kemudian minta disembuhkan, dia sembuhkan, maka sembuh," imbuhnya.
Sebaliknya, jika ada seseorang yang memiliki kemampuan bisa menyembuhkan orang, dan meminta imbalan, maka hal itu erat kaitannya dengan jin dan setan.
"Kalau ada yang buka praktek untuk menyembuhkan orang, kemudian ada imbalannya dengan rupiah.
"Kemudian dia show off, dan ditunjukkan kepada orang lain, itu bukan karomah, tapi itu rekayasa, kerjaan jin dan setan," kata ustaz Riza.
"Saya katakan, jika itu terjadi, dia sedang berkompromi dengan jin," pungkasnya.
(*)