Grid.ID - Belum lama ini viral di media sosial kabar soal penculikan bayi berumur 2 bulan di Pasuruan.
Kabar yang beredar, bayi berinisial KMN itu diculik saat pulang dari RSUD Bangil, Pasuruan.
Namun, bayi KMN yang baru berumur 2 bulan itu tidak diculik melainkan digadaikan oleh ibu kandungnya lantaran tak bisa bayar hutang.
Melansir dari laman Tribun Surabaya, bayi KNP dikabarkan telah diculik pada, Rabu (15/1/2020) siang.
Bayi yang baru lahir pada 7 November 2019 ini rencananya hendak dibawa pulang ke Kelurahan Jogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan oleh ibunya, Eka Septiana.
Saat tengah berdiri di Pasar Bangil menunggu angkutan, tiba-tiba ia dihampiri mobil warna hitam yang dikiranya kendaraan umum.
Eka yang masuk ke dalam mobil minibus yang dikira Elf dan tidak diketahui nopolnya itu justru berbelok ke pintu masuk tol Bangil.
Dalam cerita yang viral, Eka mengaku dihipnotis dan dipaksa menyerahkan bayinya sebelum ditinggal di pintu masuk Tol Bangil.
Pihak kepolisian setempat langsung melakukan pengejaran.
Baca Juga: Kawin Lari dengan Anak Menteri Tanpa Restu, Aktor Ini Sempat Dilaporkan dengan Tuduhan Penculikan
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pasuruan Ipda Sunarti mengatakan kasus tersebut tengah didalami.
"Iya memang benar dan ini sedang dalam penyelidikan kami. Pagi tadi baru saja dilaporkan kejadiannya ke kami, ini anggota sudah bergerak di lapangan," kata Ipda Sunarti.
Sementara itu, dilansir Grid.ID dari laman Suryamalang.com, Satreskrim Polres Pasuruan menduga kabar penculikan bayi itu adalah berita bohong alias hoaks.
Bayi KMN diduga digadaikan oleh ibu kandungnya sendiri lantaran tak bisa membayar hutang kepada rentenir.
Dugaan itu muncul setelah Eka menjalani pemeriksaan polisi dan menyebut anaknya dijaminkan dalam rekaman video klarifikasi yang dibuatnya.
"Saya minta maaf. Saya jaminkan ke orang terkait bukan saya. Berita pnculikan itu tidak benar," ucap Eka Septiana.
Akan tetapi, hingga kini pihak kepolisian belum mengungkap resmi motif di balik drama penculikan yang dibuat Eka.
"Jadi dugaan kami, ia takut dengan suaminya kalau dia punya hutang dan anaknya dijadikan jaminan atas hutangnya. Ia seolah - olah membuat berita anaknya diculik ke suaminya," kata Ipda Sunarti.
Ipda Sunarti juga menyampaikan Eka mengaku memiliki hutang di bank harian sebesar Rp 1 juta yang tidak diketahui oleh sang suami.
"Dia (Eka) pamit ke suaminya ke dokter. Karena memang anaknya ini mengidap penyakit dalam.
Jadi setiap bulannya, wajib ke dokter untuk menjalani perawatan intensif. Padahal anaknya dititipkan ke rentenirnya," jelasnya.
Kini Eka masih diamankan oleh pihak kepolisian. (*)