Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Gagal menikah tentu bukanlah hal yang mudah bagi seseorang untuk bangkit kembali.
Namun, kegagalan yang dialami oleh mantan tunangan Denny Sumargo ini justru berbeda.
Meskipun sakit dan kecewa, Dita Soedarjo justru mengabadikan rasa tersebut menjadi sebuah karya sastra.
Kegagalan yang sempat dialaminya itu kini tertuang dalam sebuah buku yang akan segera diterbitkan.
Melansir dari Instagram pribadinya pada Jumat (17/1/2020), Dita Soedarjo membocorkan buku yang akan diterbitkannya itu kepada para pengikutnya.
"Buku ini aku persembahkan untuk orang-orang yang pernah kecewa atau menaruh harapan yang terlalu dalam, hingga perlu waktu lama untuk melupakan," tulisnya.
Tak hanya itu, buku karangan Dita Soedarjo ini juga diperuntukkan bagi orang-orang yang pernah merasakan drama-drama percintaan lainnya.
"Buku ini jg untuk kamu orang yang jatuh cinta pada org yg salah, waktu yg salah dan tidak bisa berpaling dari perasaan itu dan jg semua hal yang lebih pahit dari itu hanya karena masalah keadaan hati," tambahnya.
Wanita berusia 28 tahun itu seolah ingin menyampaikan bahwa apa yang dialami orang-orang itu tidak dialami sendirian.
Sebab segala bentuk kegagalan dalam percintaan itu merupakan hal yang wajar.
Dita Soedarjo juga mengatakan bahwa kegagalan yang dialami orang-orang juga dialami olehnhya.
"Aku pernah ada di posisi kamu dan kamu tidak pernah sendirian mengalaminya," ujarnya.
Baca Juga: Ungkap Sosok-sosok Penjaga Verrell Bramasta, Panglima Langit: Ada Satu yang Spesial, Gajah Putih..
Menurutnya, perasaan bersalah di masa lalu tak selalu harus diikuti dan dibenarkan.
Sebab, bangkit dan kembali percaya pada diri sendiri adalah jalan yang lebih baik.
"Percaya akan ada kisah kisah yang jauh lebih indah yang semesta akan sampaikan silakan mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang."
"Karena setelah bertualang panjang ke masa lalu, biarkan hanya sampai disitu dan yakini kamu harus menjadi lebih baik dan dewasa," tulisnya.
Seolah ingin mengajak pembacanya move on, Dita Soedarjo menganggap masa lalu adalah cerita yang telah usai.
"Bilang ke semua lembaran dan ingatan masa lalu, kita adalah cerita yang telah usai," tandasnya.
(*)