“Suara tersebut muncul dari pohon kelapa yang pelepahnya bergesekan dengan pohon akasia di saat terhembus angin,” terang dia.
Ia juga menjelaskan apabila dalam posisi tenang, pohon tersebut tidak mengeluarkan suara apa pun.
Sementara itu Pemdes Mojosari dan Muspika Puger memberikan pengertian kepada masyarakat terkait fenomena pohon menangis.
Pemdes meminta agar masyarakat agar tetep tenang dan berfikir secara logis.
“Supaya masyarakat berpikir secara logis,” tandasnya.
(*)